MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN
VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN

Materi Kuliah
Metodologi Penelitian

Kelompok 8:

1. Hary Ardiansyah Rachman 2016051978
2. Muhammad Yuridni Alyazid 2016053296
3. Muhammad Rizal Firmasyah 2016052045

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2018

 

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan hidayah-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “Variabel, Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian” dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Makalah dengan judul “Variabel, Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian” adalah salah satu syarat untuk melengkapi nilai pada mata kuliah Metodologi Penelitian di Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah membimbing untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih banyak kekurangan. Karena makalah ini disusun dan diselesaikan berdasarkan kemampuan penulis. Penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing sebagai masukan yang bersifat membangun dan menyempurnakan makalah ini. Demikan makalah ini disusun, semoga dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.

Tangerang, 29 Oktober 2018

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan Pembahasan 4
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1. Definisi Variabel 6
2.2. Macam-Macam Variabel Penelitian 7
2.3. Definisi Populasi 8
2.4. Definisi Sampel 8
2.5 Teknik Sampling Penelitian 10
BAB 3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan 13
3.2. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Jika ada pertanyaan tentang apa yang kita teliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara teoritis variabel penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel ini menjadi sangat penting dalam berbagai metode penelitian, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Karena tidak mungkin peneliti melakukan penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang menyebabkan kita lupa mengenai apa dan seperti apa variabel serta apa saja jenis variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang menjadi pertanyaan itulah sebabnya perlu dibahas lebih lanjut mengenai variabel yang akan menjadi suatu hal yang sangat penting.
1.2 Rumusan masalah
Masalah-masalah yang akan di pecahkan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa definisi variabel dalam suatu penelitian?
2. Apa saja macam-macam variabel dalam penelitian
3. Apa pengertian populasi dalam suatu penelitian?
4. Apa pengertian sampel dalam suatu penelitian ?
5. Bagaimana teknik penyusunan sampling dalam penelitian?
6. Bagaimana dan kapankah menentukan jumlah sampling?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Menjelaskan definisi variabel dan penggunaannya di dalam penelitian.
2. Menjelaskan macam-macam variabel dalam penelitian.
3. Menjelaskan definisi populasi dalam penelitian.
4. Menjelaskan definisi sampel dalam penelitian.
5. Menjelaskan teknik penyusunan sampling penelitian.
6. Menjelaskan kapan jumlah sampling ditentukan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Variabel
Sebagian besar para ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasikan dalam suatu penelitian. Selain itu, beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Dari dua pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa variabel penelitian meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.
Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoritis suatu penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya. Variabel-variabel yang ingin digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasi, dan diklasifikasikan. Jumlah variabel yang digunakan bergantung pada luas serta sempitnya panelitian yang akan digunakan
Dalam ilmu-ilmu eksakta, variabel-variabel yang digunakan umumnya mudah diketahui karena dapat dilihat dan divisualisasikan. Tetapi, variabel- variabel dalam ilmu sosial, sifanya lebih abstrak sehingga sukar dijamah secara realita. Variabel-variabel ilmu sosial berasal dari suatu konsep yang perlu diperjelas dan diubah bentuknya sehingga dapat diukur dan dipergunakan secara operasional. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan variabel sebagai berikut:
• C.M. Charles (2010)
Variabel didefinisikan sebagai “characteristics that tend to differ from individual to individual , though any two or more idividuals may have the same variabel trait or measure”. Maksudnya adalah variabel merupakan karakteristik yang cenderung berbeda dari individu ke individu, meskipun ada dua atau lebih individu mungkin memiliki sifat variabel yang sama.

• Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Variabel adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variabel. Dengan demikian, variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
Jadi, Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh seorang peneliti dengan tujuan untuk dipelajari sehingga didapatkan informasi mengenai hal tersebut dan ditariklah kesimpulan.
Pada dasarnya banyaknya variabel sangat tergantung oleh sederhana atau runtutnya penelitian. Semakin sederhana rancangan penelitian, maka akan semakin sederhana pula variabelnya dan sebaliknya.

2.2 Macam-Macam Variabel Penelitian
Macam-macam variabel penelitian adalah sebagai berikut:
1. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas. Menurut fungsiya, variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau terpengaruhi karena adanya variabel lain (variabel bebas).
2. Variabel independen (variabel bebas), yaitu kondisi-kondisi atau karakteristik- karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang di obeservasi. Karena fungsinya, variabel ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel
lain (variabel terikat).
3. Variabel intervening, yaitu variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati atau diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela, karena terletak diantara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga bebas tidak langsung mempengaruhi variabel terikat.
4. Variabel Moderator yaitu variabel bebas kedua, hal ini dikarenakan varibel ini mempengaruhi (bisa memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
5. Variabel kontrol (variabel kendali), yaitu variabel yang berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain yang tidak diteliti agar tidak mempengaruhi variabel yang diteliti. Variabel kontrol sering digunakan saat melakukan penelitian komparatif.

2.3 Definisi Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekadar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu. Dalam penelitian populasi dibedakan menjadi dua, yaitu: Populasi secara umum dan populasi target (target population). Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keterbelakukan kesimpulan penelitian kita.
Contoh:
– Populasi umum adalah seluruh dosen di Universitas Pamulang
– Populasi targetnya adalah seluruh dosen Pascasarjana di Universitas Pamulang.
– Maka hasil penelitian kita tidak berlaku bagi dosen di luar Program Pascasarjana Universitas Pamulang.
Orang, benda, lembaga, organisasi tersebut yang menjadi sasaran penelitian merupakan anggota populasi. Anggota populasi yang terdiri atas orang- orang biasa disebut dengan subjek penelitian, sedangkan anggota penelitian yang terdiri dari benda-benda atau bukan orang sering disebut dengan objek penelitian.

2.4 Definisi Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi berjumlah besar, sehingga peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena adanya keterbatasan seperti keterbatasan tenaga, biaya, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sampel yang diambil haruslah bersifat representatif terhadap seluruh populasi. Apabila sampel tidak representatif, maka kesimpulan yang diambil peneliti dalam penelitiannya tersebut menjadi tidak tepat. Beberapa hal yang harus diketahui sehubungan dengan sampel, sebagai berikut:
1. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sampel
• Mempunyai sifat yang dimiliki oeh populasi. Apabila populasi dicirikan oleh warna, dimensi, dan kekerasan bahan maka sampel juga dicirikan oleh hal yang sama.
• Mewakili populasi. Apabila dari sejumlah anggota populasi sesudah dipertimbangkan cukup diambil sebuah sampel, maka hasil pengujian sampel tersebut akan mewakili seluruh anggota populasi.
• Dapat digunakan untuk menggeneralisasi hasil analisis. Berkaitan dengan keterangan di atas, maka hasilnya akan berlaku untuk seluruh anggota populasi.

2. Tujuan pengambilan sampel
• Untuk mereduksi jumlah objek yang akan diteliti. Hal ini akan lebih bermanfaat apabila cara pengujian objek dilakukan hingga rusak.
• Untuk membatasi jumlah populasi bahkan wilayah populasi, berusaha untuk membuat generalisasi hasil analisis.
• Berusaha untuk mempersingkat waktu, memperkecil dana, ataupun tenaga.

3. Tahapan pengambilan sampel
• Mengidentifikasi populasi yang akan diamati.
• Menetukan kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa.
• Menentukan teknik atau metode sampling yang tepat.
• Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data).
• Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling.

4. Menetukan ukuran sampel
Anggota sampel diambil melalui teknik-teknik pengambilan sampel. Jumlah anggota sampel ini sering dinyatakan sebagai ukuran sampel. Jumlah sampel yang diambil diharapkan representatif terhadap jumlah anggota populasi itu sendiri. Jika jumlah populasi ada 500 orang maka hasil penelitian tersebut akan berlaku bagi 500 orang tersebut tanpa ada kesalahan. Sehingga jika tidak ingin ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 500 orang. Dengan demikian, semakin besar jumlah sampel (mendekati jumlah populasi) maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya.
Berapa jumlah sampel yang paling tepat dalam penelitian ? Jawabanya tergantung pada tingkat ketelitian yang diinginkan. Tingkat ketelitian yang diinginkan sering tergantung pada faktor-faktor seperti biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Semakin besar tingkat ketelitian maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan dan sebaliknya.

2.5 Teknik Sampling Penelitian
Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling.

Tabel macam-macam teknik sampling

Teknik Sampling
Probability sampling Nonprobability sampling
1. Simple random sampling.
2.Proportionate stratified random sampling.
3.Disproportionate stratified random sampling.
4. Cluster sampling. 1. Sampling sistematis.
2. Sampling kuota.
3. Sampling insidental.
4. Purposive sampling.
5. Sampling jenuh
6. Snowball sampling
1. Probability sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Jenis-jenis teknik probability sampling adalah sebagai berikut:
• Simple random sampling
Simple random sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa melihat strata yang ada dalampopulasi itu. Cara ini dilakukan jika anggota populasi dianggap homogen.
• Proportionate stratified random sampling
Proportionate stratified random sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel yang jika anggota populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Misalnya suatu perusahaan mempekerjakan pegawai yang berlatar belakang pendidikan berbeda-beda, maka populasi pegawai di perusahaan dikatakan berstrata.
• Disproportionate stratified random sampling
Disproportionate stratified random sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel jika populasinya bestrata, namun kurang proporsional.
• Cluster sampling
Cluster sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel jika obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya sumber datanya adalah penduduk dari suatu benua atau negara.

2. Nonprobability sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Jenis-jenis teknik nonprobability sampling adalah sebagai berikut:
• Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan anggota populasi yang telah diberikan nomor urutan. Misalnya anggota populasi terdiri dari 50 orang. Kemudian semua anggota populasi itu diberi nomor urut dari 1 sampai 50. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan bilangan tertentu.
• Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang bercirikan tertentu sampai memenuhi jumlah kuota yang dikehendaki. Misalnya akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di suatu daerah. Jumlah sampel yang ditentukan adalah 300 orang. Jika dalam pengumpulan data belum didasarkan atas 300 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai karena belum memenuhi kuota yang telah ditentukan di awal yaitu 300 orang.
• Sampling insidental
Sampling insidental adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Bila dipandang sampel yang diketemukan secara tidak sengaja ditemui cocok sebagai sumber data maka sampel tersebut akan diambil oleh peneliti.
• Purposive sampling
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya ingin meneliti kondisi pendidikan di Indonesia, maka sumber datanya harus seorang ahli pendidikan. Sampel ini sangat cocok untuk penelitian kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
• Sampling jenuh (sensus)
Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang jika semua anggota populasi digunakan sebagi sampel. Hal ini dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil (kurang dari 30).
• Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlahnya semakin lama semakin membesar seperti bola salju yang menggelinding

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah kami mengenai “Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel dan Teknik Sampling Penelitian” maka kami menyimpulkan :
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pengukuran variabel penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 skala pengukuran, yaitu : skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala ratio. Variabel penelitian dibedakan menjadi : variabel independen, variabel dependen,variabel moderator, variabel intervening dan variabel control.
Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Teknik sampling dibedakan menjadi probability sampling dan nonprobability sampling.

4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami mengharapkan agar makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca mengenai variable penelitian, populasi dan sampel dan Teknik Sampling Peneltian .Demikian isi dari makalah ini, jika ada kesalahan kami mohon maaf. Terimakasih

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

https://salamadian.com/teknik-pengambilan-sampel-sampling/

Makalah Manajemen SDM tentang Rekrutmen dan Audit Pegawai

BAB I

PENDAHULUAN

 

  1. Latar Belakang

Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Salah satu kunci utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional adalah terletak pada proses rekrutmen. Mencari tenaga kerja yang profesional dan berkualitas tidaklah gampang. Merupakan sebuah kewajiban dalam sebuah organisasi dan perusahaan-perusahan harus melakukan penyaringan untuk anggota atau para pekerja yang baru. Untuk itulah rekrutmen tenaga kerja dibutuhkan untuk menyaring para pelamar yang ingin melamar. Dalam organisasi, rekrutmen ini menjadi salah satu proses yang penting dalam menentukan baik tidaknya pelamar yang akan melamar pada organisasi tersebut.

Adapun alasannya, jika terjadi lowongan pekerjaan dalam suatu organisasi maka lowongan tersebut haruslah diisi. Salah satu cara untuk mengisi lowongan tersebut adalah dengan melakukan proses rekrutmen. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal mengenai rekrutmen, mulai dari pengertian sampai dengan metode penempatan

 

  1. Rumusan Masalah.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

  1. Apa yang di maksud dengan rekrutmen ?
  2. Apa tujuan dari di adakannya rekrutmen ?
  3. Apa sumber dari di adakannya rekrutmen ?
  4. Apa saja kendala di dalam rekrutmen ?
  5. Apa yang di maksud dalam penempatan atau audit pegawai ?
  6. Apa saja tujuan di dalam penempatan atau audit pegawai ?
  7. Apa saja prosedur penempatan atau audit pegawai ?
  8. Tujuan

Dari rumusan masalah tersebut penulis dapat menyimpulkan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai rekrutem dan penempatan SDM (Audit Pegawai). Sehingga dapat menambah wawasan pembaca mengenai rekrutmen dan penemptan SDM. Seperti yang tertera dalam rumusan masalah tersebut yaitu ;

  1. Untuk memahami apa yang di maksud dengan rekurtmen.
  2. Untuk memahami tujuan di adakan nya rekrutmen.
  3. Untuk memahami sumber dari diadakannya rekrutmen.
  4. Untuk memahami kendala yang ada pada rekrutmen.
  5. Untuk memahami penempatan atau audit pegawai.
  6. Untuk memahami tujuan di dalam penempatan atau audit pegawai.
  7. Untuk memahami prosedur dalam penempatan atau audit pegawai.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

  1. Pengertian Rekrutmen

Rekrutmen pada hakikatnya merupakan proses menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan. Rekrutmen pada hakikatnya merupakan proses menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk bekerja dalamsuatu perusahaan

Ada beberapa pengertian rekrutmen menurut para ahli, sebagai berikut:

  1. Menurut Singodimedjo (2000), menyatakan “rekrutmen merupakan suatu proses mencari, mengadakan, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi.
  2. Fautisno Cardoso Gomes (1995:105) menyatakan bahwa “rekruitmen merupakan proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.”
  3. Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227) dalam Nanang Nuryanta (2008)rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
  4. Menurut Noe at. all ( 2000 ) rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanaan atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja yang potensial.
  5. Menurut Henry Simamora (1997:212) dalam buku koleksi digital Universitas Kristen Petra menyatakan bahwa Rekrutmen (Recruitment) adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
  6. Menurut Drs. Fautisno Cardoso Gomes (1995:105) menyatakan bahwa rekruitmen merupakan proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.
  7. Menurut Noe at. all ( 2000 ) rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanaan atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja yang potensial.

Sebelum organisasi dapat mengisi sebuah lowongan pekerjaan, organisasi tersebut mestilah mencari orang-orang yang tidak hanya memenuhi syarat untuk posisi tersebut, namun juga menginginkan pekerjaan itu. Melalui rekrutmen organisasi dapat melakukan komunikasi dengan pihak-pihak tertentu untuk memperoleh sumber daya manusia yang potensial, sehingga akan banyak pencari kerja dapat mengenal dan mengetahui organisasi yang pada akhirnya akan memutuskan kepastian atau tidaknya dalam bekerja.

Jadi rekrutmen adalah proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi.Proses rekrutmen dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran mereka diserahkan. Agar efektifitas dan efisiensi organisasi terwujud diperlukan roses rekrutmen yang tepat dengan dilandasi perencanaan yang matang.

 

  1. Tujuan Rekrutmen

       Menurut Henry Simamora (1997:214) rekrutmen memiliki beberapa tujuan antara lain sebagai berikut:

  1. Untuk memikat sebagian besar pelamar kerja sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
  2. Tujuan pasca pengangkatan adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.
  3. Meningkatkan citra umum organisasi, sehingga para pelamar yang gagal mempunyai kesan-kesan positif terhadap organisasi atau perusahaan.

 

  1. Sumber Rekrutmen

Sumber-sumber rekrutmen adalah pelamar langsung, lamaran tertulis, lamaran berdasarkan informasi, orang lain, jalur iklan, perusahaan penempatan tenaga kerja, perusahaan pencari tenaga kerja profesional, lembaga pendidikan, organisasi profesi, serikat pekerja, dan melalui balai latihan kerja milik pemerintah.

  1. Pelamar Langsung

Pelamar langsung sering dikenal dengan istilah “applications at the gate”. Artinya para pencari pekerjaan datang sendiri ke suatu organisasi untuk melamar, ada kalanya tanpa mengetahui apakah di organisasi yang bersangkutan ada atau tidak ada lowongan yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan atau pengalaman pelamar yang bersangkutan.

  1. Lamaran Tertulis

Para pelamar yang mengajukan lamaran tertulis melengkapi surat lamarannya dengan berbagai bahan tertulis mengenai dirinya, seperti surat keterangan berbadan sehat dari dokter, surat kelakuan baik dari instansi pemerintah yang berwenang, salinan atau fotokopi ijasah dan piagam yang dimiliki, surat referensi dan dokumen lainnya yang dianggap perlu diketahui oleh perekrut tenaga kerja baru yang akan menerima dan meneliti surat lamaran tersebut.

  1. Lamaran Berdasarkan Informasi Orang Dalam

Para anggota organisasi berbagai pihak yang diketahuinya sedang mencari pekerjaan dan menganjurkan mereka mengajukan lamaran. Berbagai pihak itu dapat sanak saudara, tetangga, teman sekolah, bersal dari suatu daerah dan lain sebagainya. Sumber rekrutmen ini layak dipertimbangkan karena beberapa alasan, yaitu:

  • para pencari tenaga kerja baru memperoleh bantuan dari pihak dalam organisasi untuk mencari tenaga kerja baru sehingga biaya yang harus dipikul oleh organisasi menjadi lebih ringan.
  • para pegawai yang menginformasikan lowongan itu kepada teman atau kenalannya agar berusaha agar hanya yang paling memenuhi syaratlah yang melamar.
  • para pelamar sudah memiliki bahan informasi tentang organisasi yang akan dimasukinya sehingga lebih mudah melakukan berbagai penyesuaian yang diperlukan jika lamarannya ternyata diterima.
  • pengalaman banyak organisasi menunjukkan bahwa pekerja yang diterima melalui jalur ini menjadi pekerja yang baik karena mereka biasanya berusaha untuk tidak mengecewakan orang yang membawa mereka ke dalam organisasi.
  1. Iklan

Pemasangan iklan merupakan salah satu jalur rekrutmen yang paling sering dan paling banyak digunakan. Iklan dapat dipasang diberbagai tempat dan menggunakan berbagai media, baik visual, audio, maupun yang bersifat audio visual.

  1. Instansi Pemerintah

Di setiap pemerintahan negara dapat dipastikan adanya instansi yang tugas fungsionalnya mengurus ketenagakerjaan secara nasional, seperti departemen tenaga kerja, departemen pemburuhan, departemen sumber daya manusia atau instansi pemerintah  yang cakupan tugas sejenis.

  1. Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja

Salah satu perkembangan baru dalam dunia ketenagakerjaan ialah tumbuh dan beroperasinya perusahaan-perusahaan swasta yang kegiatan utamanya adalah mencari dan menyalurkan tenaga kerja.

  1. Perusahaan Pencari Tenaga Kerja Profesiona

Perusahaan Pencari Tenaga Kerja Profesional menghkususkan diri pada tenaga kerja tertentu saja, misalnya tenaga eksekutif atau tenaga professional lainnya yang memiliki pengetahuan atau tenaga khusus.

  1. Lembaga Pendidika

Lembaga pendidikan sebagai sumber rekrutmen tenaga kerja baru adalah yang menyelenggarakan pendidikan tingkat sekolah menengah tingkat atas dan pendidikan tinggi. Pembatasan ini didasarkan kepadan pemikiran bahwa lembaga-lembaga pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar pada tinggat sekolah dasar meluluskan anak-anak yang belum layak diperlakukan sebagai pencari lapangan kerja.

  1. Organisasi Profesi

Makin maju suatau masyarakat makin banyak pula organisasi profesi yang dibentuk seperti dibidang kedokteran, teknik, ahli ekonomi, ahli administrasi, ahli hukum, ahli pekerja sosial, ahli statistik, ahli matematika, ahli komunikasi, ahli pertanian, dan lain sebagainya.

  1. Serikat Pekerja.

Banyak negara serikat pekerja tidak hanya terbentuk di organisasi atau perusahaan dimana semua pekerja, terlepas dari jenis pekerjaan dan jenjang pangkatnya, menjadi anggota, tetapi ada juga serikat pekerja yang keanggotaannya didasarkan pada profesi atau bidang keterampilan, seperti misalnya serikat pekerja bangunan, serikat pekerja instalasi listrik, serikat perawat dan lain sebagainya.

  1. Balai Latihan Kerja Milik Pemerintah.

Salah satu maksud dan tujuan didirikannya balai latihan adalah mengurangi tingkat pengangguran, seperti diketahui pengangguran dapat digolongkan pada dua jenis utama, yaitu pengangguran struktural dan non struktural. Peranan berbagai latihan itu akan semakin penting apabila:

  • para penyelenggara memiliki informasi yang lengkap dan mutakhir tentang permintaan akan tenaga teknis tertentu di pasaran kerja sehingga program pelatihan yang diselenggarakan benar-benar tertuju pada pemenuhan permintaan di pasaran kerja.
  • para lulusan betul-betul merupakan tenaga kerja yang siap pakai sehingga segera setelah diterima sebagai pegawai, mereka langsung dapat berkarya secara produktif.terjalin kerjasama antara berbagai organisasi/perusahaan pemakai tenaga kerja.
  • Jalur ini merupakan salah satu jalur yang layak untuk dipertimbangkan oleh para pencari tenaga kerja baru, terutama apabila yang dicari adalah tenaga kerja yang mahir menyelenggarakan berbagai kegiatan teknis operasional.

 

  1. Proses Rekrutmen

Adapun dalam proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting, yaitu sebagai berikut:

  1. Penyusunan strategi untuk merekrut.
  2. Dalam penyusunan strategi ini, peran departemen sumber daya manusia bertanggung jawab dalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan direkrut, di mana tempatnya, dan kapan pelaksanaannya.
  3. Pencarian pelamar-pelamar kerja.
  4. Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut untuk menginformasikan lowongan, salah satu caranya adalah dengan membina hubungan yang baik dengan sekolah-sekolah atau universtas-universitas.
  5. Penyaringan atau penyisihan pelamar-pelamar kerja yang tidak cocok
  6. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat.
  7. Pembuatan kumpulan pelamar
  8. Kelompok pelamar yang sudah disaring merupakan kumpulan individu-individu yang telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan.

 

 

 

  1. Kendala dan Masalah Yang Dihadapi Dalam Rekrutmen Pegawai

Bukan hanya para pencari kerja saja yang mengalami kesulitan akan tetapi mencari pekerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan pun merupakan salah satu tugas yang tidak mudah. Ada situasi, masalah dalam rekrutmen karyawan. Kadang kualitas calon pelamar memang sudah meyakinkan akan tetapi gaji yang ia ajukan tidak sesuai dengan kemampuan sang calon karyawan, atau para calon pelamar tidak sesuai dengan kriteria yang sedang di butuhkan perusahaan. Ketidak suaian ini tentu akan memperlambat untuk menemukan staf terbaik.

Ada beberapa situasi yang akan terjadi pada saat perusahaan mencari atau merekrut karyawan yaitu ;

  1. Calon pelamar tidak memenuhi kualifikasi

Perusahaan biasanya mempublikasikan lowongan pekerjaan melalui iklan di media cetak atau menjaring calon pelamar melalui ajang  jobfair. Kemungkinan sejumlah kandidat tidak sesuai atau tidak ideal. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Misal nya, orang-orang yang di harapkan untuk melamar justru tidak mengetahui lowongan kerja tersebut. Bias juga, mereka lebih memilih bekerja di perusahaan lain yang menjanjikan sebuah keuntungan yang lebih besar. Tetapi dengan ada nya head hunter agency  atau perusahaan outsourcing sebuah perusahaan lebih mudah untuk menemukan staff baru yang berkompeten di dalam bidang nya.

  1. Boros Waktu dan Anggaran.

Untuk mempublikasikan sebuah iklan lowongan diperlukan nya dana yang tidak sedikit, baik dalam menggunakan media cetak maupun media yang lain nya. Di perlukan juga sedikit kesabaran untuk mendapatkan hasil yang diinginkan karena proses rekrutmen membutuhkan banyak waktu untuk memilah dan memilih calon kandidat yang tepat yang di butuhkan perusahaan.

  1. Karyawan Baru Tidak Loyal

Ada beberapa faktor yang membuat seorang kandidat merasa tidak nyaman. Misalnya, karyawan tersebut sedang mencoba-coba bekerja. Akibatnya, ia dengan mudah memutuskan untuk meninggalkan perusahaan tersebut karena ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan keinginan nya, situasi seperti ini bias merugikan perusahaan karena banyak waktu dan tenaga akhirnya terbuang sia-sia dan perusahaan harus memulai dari proses perekrutan kembali hingga penyelesaian berkas-berkas karyawan baru. Tetapi dengan adanya sebuah jasa rekrutmen seperti helpster, perusahaan tidak akan mengalami kondisi seperti itu lagi kita hanya perlu mencari karyawan yang sesuai kandidat yang dibutuhkan.

  1. Faktor Organisasi

Dapat dipastikan bahwa berbagai kebijaksanaan yang ditetapkan dan diberlakukan dalam suatu organisasi dimaksudkan agar organisasi yang bersangkutan semakin mampu mencapai sasarannya. Yang terpenting ialah bahwa mungkin saja berbagai kebijaksanaan tersebut membatasi ruang gerak para pencari kerja baru. Dengan beberapa kebijaksanaan yang mungkin menjadi kendala dalam proses rekrutmen.

 

  1. Teknik Rekrutmen

Teknik-teknik rekutmen, baik di sektor publik maupun swasta, dapat dilakukan melalui asas sentralisasi atau desentralisasi tergantung kepada keadaan organisasi, kebutuhan dan jumlah calon pekerja yang hendak direkrut.

  1. Teknik Rekrutmen sentralisasi

Rekrutmen yang dipusatkan akan lebih sering dipakai karena lebih efisien dari segi biaya. Dalam penerapannya yang tepat mengenai kebutuhan pembayaran baru tidak mudah karena beberapa hal, yaitu:

  • krisis politik atau pemotongan anggaran yang dapat secara drastis mempengaruhi kebutuhan-kebutuhan rekrutmen dan kerenanya berpengaruh terhadap kualitas daripada perkiraan.
  • para  manager cenderung memperkirakan terlalu tinggi jumlah pekerja yang mereka butuhkan, hanya karena menurut pandangan mereka lebih baik mempunyai banyak pelamar daripada terlalu sedikit. Hal ini tentu bertentangan dengan keinginan dari instansi-instansi yang menangani manajemen sumber daya manusia di tingkat pusat untuk mengurangi biaya seleksi dengan cara mengurangi biaya seleksi dengan cara mengurangi jumlah pelamar pada jumlah minimum yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa semua posisi yang tersedia diisi oleh pelamar-pelamar yang memang benar-benar berkualitas.
  • posisi–posisi yang spesial membutuhkan sejumlah besar pelamar karena suatu presentase yang tinggi dari para pelamar mungkin ditolak oleh instansi yang menyeleksi karena tidak memenui persyaratan spesialisasi dari posisi tersebut, walaupun mereka memenuhi persyaratan masuk yang umum.
  1. Teknik Rekrutmen Desentralisasi

            Rekrutmen didesentralisasikan terjadi pada instansi-instansi yang relatif kecil karena kebutuhan rekrutmen terbatas. Rekrutmen didesentralisasikan  selalu dipakai untuk posisi khas professional, ilmiah, atau administratif bagi suatu instansi tertentu. Penggunaan teknik rekrutmen didesentralisasikan lebih efektif  jika permintaan akan pekerjaan-pekerjaan pemerintah meningkat, tetapi lowongannya terbatas.

Instansi-instansi secara mandiri biasanya memilih rekrutmen didesentralisasikan karena mereka akan secara langsung mengendalikan proses rekrutmennya, tetapi cara ini memiliki kelemahan yaitu para pimpinan tingkat pusat akan kehilangan kendali mengenai apakah proses rekrutmen itu dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan apakah memperhatikan  nilai yang hendak diutamakan. Beberapa instansi menggunakan kombinasi kedua jenis teknik rekrutmen, baik yang disentralisasikan maupun didesentralisasikan. Berarti pengendaliannya menjadi lebih ketat dan pada waktu yang bersamaan akan memberikan kesempatan kepada instansi-instansi kesempatan melakukan rekrutmen yang lebih tepat waktu dan lebih fleksibel

 

 

 

  1. Pengertian Penempatan

Penempatan merupakan langkah yang diambil segera setelah terlaksananya fungsi rekrutmen. Penempatan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam dalam manajemen sumber daya manusia,karena tersedia / tidaknya  pekerja dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, diterima / tidaknya pelamar yang yang telah lulus rekrutmen, tepat / tidaknya  penempatan seorang pekerja pada posisi tertentu, sangat ditentukan oleh fungsi seleksi dan penempatan. Jika fungsi ini tiddilaksanakan dengan baik maka dengan sendirinya akan berakibat fatal terhadap pencapaian tujuan – tujuan organisasi. Adapun pengertian penempatan menurut para ahli antara lain :

  1. Menurut Marihot T. E. Hariandja (2005 : 156) menyatakan bahwa : “Penempatan merupakan proses penugasan/ pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas/ jabatan baru atau jabatan yang berbeda”.
  2. Menurut Mathis & Jackson (2006:262) menyatakan bahwa :

“Penempatan adalah menempatkan posisi seseeorang ke posisi  pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang karyawan cocok dengan pekerjaanya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.

  1. Menurut B. Siswanto Sastrohadiryo yang dikutp oleh Suwatno (2003:138).

“Penempatan pegawai adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsur pelakasana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan keahliaanya”.

Berdasarkan definisi yang yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penempatan adalah kebijaksanaan sumber daya manusia untuk menetukan posisisi/ jabatan seseorang.

 

Manajemen Audit yaitu suatu evolusi yang bersifat mandiri, bebas, selektif, analisis, obyektif, sistimatis, oleh karena itu manajemen Audit di perlukan oleh Audit pegawai sebagai pengelolaan sumber daya manusia baik yang menyangkut kualitas keterampilan maupun jumlah personalia yang memadai baik menyangkut administrasi kepegawaian, pendidikan dan lain-lain . Jadi audit pegawai adalah pemeriksaan kualitas secara menyeluruh kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitik beratkan pada peningkatan/perbaikan kegiatan.

Semua kegiatan yang terjadi terutama yang menyangkut SDM semuanya perlu di audit. Untuk mengetahui seberapa baik kebutuhan karyawan. Tim Audit harus mengumpulkan informasi dari karyawan mengenai gajih, tunjangan, bantuan perencanaan karir dan umpan balik yang diterima karyawan mengenai kinerja mereka.

Audit pegawai (SDM) dapat dilaksanakan dalam beberapa situasi.

  1. Ketika dirasa perlu oleh manejemen puncak.
  2. Ketika suatu kekuatan eksternal yang memaksa suatu tinjauan.
  3. Ketika seorang manajer baru yang bertanggung jawab atas departemen SDM.
  4. Ketika perusahaan mengalami penurunan bisnis, ancaman sedikit pekerja, dan peraturan karyawan yang tinggi sekali.
  5. Ketika untuk menguat SDM dalam praktik dan sistem SDM perusahaan.

Audit ini dilaksanakan secara interen oleh Departemen Audit yang ada dalam perusahaan. Audit ini dilaksanakan sebagai fungsi penilaian yang bebas di bentuk di dalam suatu organisasi perusahaan terutama dengan SDM. Tujuan dari Audit ini adalah untuk membantu setiap SDM dalam melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif.

Pelaksanaan Audit juga harus mencakup perencanaan Audit. Pengujian evaluasi terhadap informasi, penyampaian hasil-hasil Audit dan penindak lanjutan hasil Audit.

 

  1. Syarat Penempatan

Efektivitas fungsi penemptan sangat ditentukan oleh beberapa syarat penting, dan bahkan tergantung pada informasi – informasi yang diperoleh dari syarat – syarat tersebut. Informasi – informasi yang diperoleh melalui syarat – syarat tersebut akan dijadikan masukan bagi seorang manajer dalam mengambil keputusan peneimaan dan penempatan serang pekerja. Syarat – syarat yang dimaksud adalah :

  1. Informasi analisis jabatan, yang memberikan diskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar – standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan.
  2. Rencana – rencana sumber daya manusia, yang memberikan informasi kepada manajer tentang tersedia / tidaknya lowongan pekerjaan organisasi.
  3. Keberhasilan fungsi rekrutmen, yang akan menjamin manajer bahwa tersedia sekelompok orang yang akan dipilih.

 

  1. Tujuan Penempatan

Setiap pekerjaan yang dilaksanakan pada dasarnya mempunyai tujuan. Tujuan berfungsi untuk mengarahkan prilaku, begitu juga dengan penempatan karyawan, manajemen sumber daya manusia, menempatkan seorang karyawan atau calon karyawan dengan tujuan antara lain agar karyawan bersangkutan lebih berdaya guna dalam melaksakan pekerjaaan yang dibebankan, serta untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sebagai dasar kelancaran tugas.

Menurut B. Siswanto Sastrohadiwiryo yang dikutip oleh suwatno (2003 : 133) maksud diadakan penempatan karyawan adalah untuk menempatakan karyawan sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

  1. Kemampuan
  2. Kecakapan
  3. Keahlia

Tujuan Audit pegawai (SDM) adalah untuk mengevaluasi kegiatan SDM dengan maksud untuk:

  1. Menilai efektivitas SDM
  2. Mengenai aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki
  3. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam.
  4. Menunjukkan kemungkinan perbaikan dan membuat rekomendasi utuk pelaksanaan perbaikan tersebut.

Sumber data Audit SDM untuk keperluan Audit dapat di diperoleh antara lain yaitu:

  1. Pemeriksaan fisik
  2. Konfirmasi
  3. Dokumentasi
  4. Observasi
  5. Pertanyaan pada klien

 

  1. Prosedur Penempatan

Prosedur penempatan pegawai berkaitan erat dengan sistem dan proses yang digunakan. Berkaitan dengan sistem penempatan B. Siswanto Sastrohadiwiryo yang dikutip oleh Suwatno (2003 : 130) mengemukakan

”Harus terdapat maksud dan tujuan dalam merencanakan sistem penempatan karyawan”   Untuk mengetahui prosedur penempatan karyawan harus memenuhi persyaratan :

  1. Harus ada wewenang untuk menempatkan personalia yang datang dari daftar personalia yang di kembangkan melalui analisis tenaga kerja.
  2. Harus mempunyai standar yang digunakan untuk membandingkan calon pekerjaan.
  3. Harus mempunyai pelamar pekerjaan yang akan diseleksi untuk ditempatkan. Apabila terjadi salah penempatan (missplacement) maka perlu diadakan suatu program penyesuaian kembali (redjustment) karyawan yang berrsangkutan nsesuai dengan keahlian yang dimiliki, yitu dengan melakukan :
  • Menempatkan kembali (replacement) pada posisi yang lebih sesuai.
  • Menugaskan kembali (reasignment) dengan tugas-tugas yang sesuai dengan bakat dan kemampuan.

 

 

 

 

  1. Pendekatan Riset Audit SDM

Riset ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja, ada beberapa alat untuk mengumpulkan atau dalam menghimpun data mengenai aktifitas SDM sebuah perusahaan adapun alat-alat tersebut adalah:

  1. Wawancara (interview)
  2. Informasi eksternal
  3. Survei
  4. Eksperimen SDM
  5. Analisis sejarah
  6. Audit internasional

Sedangkan mengaudit SDM dengan riset ini ada beberapa pendekatan yang dapat diterapkan yaitu:

  1. Riset terapan (Applied Research)

Riset ini dterapkan untuk mengevaluasi aktivitas-aktivitas SDM.

  1. Pendekatan komperatif (compratif approach)

Pendekatan ini menggunakan perusahaan lain sebagai model setelah itu membandingkan hasil atau prosedur mereka dengan perusahaan lain tersebut. Pendekatan komperatif kerap digunakan untuk membandingkan masalah ketidakhadiran, perputaran karyawan, dan data gajih.

  1. Pendekatan otoritas pihak luar (outside authority approach)

Seorang Auditor dapat menggunakan pendekatan keahlian yang standarnya ditentukan oleh konsultan dari temuan penelitian yang sudah dipbulikasikan kemudian dijadikan standar atas kegiatan dan selanjutnya dievaluasi.

  1. Pendekatan statistic (statical approach)

Pendekatan ini untuk mengukur statistical kinerja berdasarkan sistim informasi perusahaan yang ada. Contoh catatan yang mengungkap tingkat ketidak hadiran dan perbuatan karyawan

  1. Pendekatan kepatuhan (complieance approach)

Metode ini meninjau praktik-praktik di masa lalu untuk menentukan apakah tindakan-tindakan tersebut telah sesuai terjadi penyimpangan-penyimpangan hukum.

  1. Pendekatan manajemen berdasarkan sasaran

Pendekatan ini adalah untuk meminta staf SDM dan manajer menetapkan tujuan sesuai dengan tanggung jawab mereka.

 

  1. Instrumen-instrumen Audit Pegawai (SDM).

Dalam pengumpulan informasi tentang aktivitas pegawai (SDM) ada beberapa instrument yang dapat digunakan, yaitu:

  1. Wawancara

Wawancara dengan karyawan dan manajer adalah suatu informasi mengenai aktivitas SDM dan membantu auditor mencari bidang-bidang yang butuh di perbaiki.

  1. Kuesioner

Digunakan karna wawancara menyita waktu dan mahal biayanya. Dengan demikian melalui kuesioner dapat memberikan jawaban-jawaban yang lebih terbuka bebas dan jujur.

  1. Informasi eksternal

Berguna sebagai bahan perbandingan dan untuk mengungkap perspektif lain yang tidak diperoleh dari isntrumen sebelumnya.

  1. Analisis catatan

Tidak semua masalah dapat di deteksi dari sikap karyawan dan kadang-kadang masalah itu lebih mudah ditemukan melalui analisis catatan.

  1. Eksperimen-eksperimen riset

Eksperimen yang membandingkan kelompok eksperimental dengan kelompok kendali dibawah kondisi-kondisi realistik. Eksperimen ini untuk meneliti ketidak hadirin pegawai dan lain-lain.

  1. Audit-audit international

Audit ini lebih sulit karena menyangkut perbedaan bahasa, hukum, kultural, tradisional.

 

 

 

  1. Laporan Audit

        Laporan Audit adalah diskripsi komprehensif yang berisi hasil olahan temuan dan kegiatan Audit SDM yang meliputi penghargaan terhadap praktik-prakti efektif maupun yang tidak efektif laporan Audit SDM kerap terjadi dari beberapa bagian yang ditunjukkan kepada:

  1. Laporan untuk menajer-manajer lini
  2. Laporan untuk manajer SDM
  3. Laporan untuk manajer sumber daya

Laporan Audit pada umumnya berisikan seperti berikut:

  1. Judul
  2. Daftar isi
  3. Ringkasan dan simpulan berguna untuk pemimpin eksekutif puncak

4.Masalah-masalah pokok (tujuan Audit, Analisis, evaluasi dan sebagainya)

  1. Kesimpulan dan saran
  2. Tubuh (berisi data fakta, pandangan alasan yang merupakan dasar kesimpulan dan saran).
  3. Sumber data
  4. Lampiran yang dianggap penting

Laporan Audit tersebut hendaknya menerangkan secara jelas ruang lingkup dan tujuan Audit, disusun seringkali mungkin, tetapi jelas dan lengkap menyajikan semua fakta dan tidak memihak (netral) serta temuan dan kesimpulan secara objektif.

Kemudian rekomendasi tentang hasil audit hal ini memuat temuan atas hasil audit yang dilakukan oleh Auditor, temuan-temuan yang bersifat negatif biasanya di buat dalam bentuk KDT (Kertas Data Temuan) untuk dijadikan laporan kepada instituasi auditor. Data temuan tersebut setelah audit selesai perlu di tanggapi dari perusahaan yang di audit sehingga penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan dapat dijelaskan agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Terkadang sebuah audit SDM memerlukan lebih dari opini seorang pakar, prosuder dalam audit ini yang biasa ini mengevaluasi setiap aktivitas SDM perusahaan, termasuk diskripsi pekerjaan, praktek perekrutan dan seleksi, program upah dan gajih, sistem penilaian kinerja, dan keamanan dan kesehatan, sering menggunakan pendekatan daftar pemiriksaan yang ekstensif, dan Audit seperti ini dapat mengidentifikasikan masalah pemenuhan legal. Usaha ini pun merupakan bagian integral dari keseluruhan upaya organisasi guna lebih menjamin bahwa seluruh jajaran organisasi bekerja dengan tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang semakin tinggi, semua itu dimaksudkan agar para pekerja benar-benar memperoleh haknya itu dimaksudkan agar para pekerja benar-benar memperoleh haknya dan sebaliknya menunaikan semua kewajiban sesuai dengan kesepakatan bersama.

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

  1. Kesimpulan

Dalam menjaga eksistensi suatu organisasi diperlukan proses rekrutmen yang tepat dan memenuhi syarat. Berjalannya proses rekrutmen ditentukan oleh faktor dari dalam organisasi dan faktor dari luar (lingkungan) organisasi. Untuk itu diperlukan perhatian yang khusus dalam mengelola proses rekrutmen pada suatu organisasi. Dari mulai perencanaaan sampai dengan saat rekrutmen tersebut dijalankan dan penempatan dijalankan.

Audit pegawai adalah suatu penilaian dalam kegiatan pemeriksaan kualitas secara menyeluruh tentang kegaiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitik beratkan kepada perbaikan suatu kegiatan, dan mengevaluasi masalah-masalah yang terjadi dalam perusahaan.

Tujuan dari Audit ini adalah untuk membantu setiap pegawai (SDM) dalam melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif.

Melalui Audit kita dapat menemukan permasalahan dan memastikan apakah pegawai mematuhi peraturan UU dan apakah sesuai dengan strategi perusahaan yang sudah di rencanakan.

 

  1. Saran

Pada proses rekrutmen harus disesuaikan antara kemampuan pelamar kerja dan deskripsi pekerjaan yang ada. Agar nantinya tidak ada pekerjaan yang ditempati oleh orang yang tidak sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya. Hal ini perlu dilakukan agar organisasi yang menerima pelamar kerja dapat berjalan dengan baik.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

.

Martoyo .2000.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE,

Sutrisno,edy.2010.ManajemenSumberdayaManusia.jakarta:gramedia

http://makalah85.blogspot.co.id/2008/12/bab-i-pendahuluan-sebagaimana.html

 

 

Analisis Pekerjaan dan Percontohan Kompetensi  

RANGKUMAN

BAB 5

Menggunakan Analisis Pekerjaan dan Percontohan Kompetensi

 

  1. Pengelolaan SDM di Fairchild Semiconductor

         Ketika proses-proses baru dirancang dibutuhkan pelatihan yang ekstensif sebelum dan sesudah pelaksanaan system yang baru. Selain mengenalkan pegawai mengenai tugas-tugas baru yang harus mereka kerjakan, sesi pelatihan juga menjelaskan pentingnya tugas-tugas baru tersebut. Tujuannya dalah untk memastikan pegawai memahami bagaimana pekerjaan mereka terkait dengan keseluruhan proses bisnis. Perusahaan merasa bahwa pegawai tidak akan mengmbil jalan pintas untuk mengurangi beban kerja mereka jika mereka memahami bagaimana kontribusi mereka telah mempengaruhi orang yang di perusahaan dan keuntungan perusahaan. Untuk membangun rasa percaya diri pegawai dalam kemampuan mereka untuk menggunakan system yang baru, sesi pelatihan memberikan banyak waktu bagi pegawai untuk berlatih menggunakan perati lunak dan untuk menerima kritik.

 

 

  1. Kepentingan Strategis dari Analisis Pekerjaan dan Percontohan Kompetensi

Analisis Pekerjaan dam Perontohan Kompetensi adalah prosedur untuk memahami pekerjaan yang dilakukan di suatu perusahaan. Dengan kata lain, analisis pekerjaan adaalah istilah yang umum dan luas, dan percontohan kompetensi adalah jenis analisis pekerjaan . Bab ini menjelaskan pendekatan tradisonal untuk analisis pekerjaan serta pendekatan perencanaan kompetensi,yang saat ini banyak digunakan.

Kepentingan strategis dari analisis pekerjaan dan percontohan kompetensi didasarkan pada kegunaannya sebagai posedur sistematis yang memberikan dasar rasional untuk membangun sebuah pendekatan yang erat untuk mengelola SDM. Prosedur-prosedur ini bisa digunakan untuk memastikan bahwa seluruh sistem suatu perusahaan untuk mengelola SDM sesuai dan tepat untuk konteks perusahaan secara internal.

  1. Perubahan Strategis

Keinginan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan untuk tetap unggul di antara para pesaing adalah adalah alasan yang lazim untuk perubahan strategis. Teknologi-teknologi yang baru, restrukturisasi, pengurangan operasi, penggabungan dengan perusahaan lain dan pengembangan ke pasar-pasar baru adalah contoh-contoh gerakan strategis yang bias merubah rancangan pekerjaan pegawai.

  • Perubahan Organisasional

      Analisis pekerjaan dan percontohan kompetensi bias sangat berguna ketika perusahaan mengalami sebuah organisasional (organizational redesign), yang bisa meliputi penyetaraan ulang departemen, mengganti siapa yang mengambil keputusan, dan menggabungkan atau mengatur ulang departemen.

  • Perubahan Struktur Perusahaan (reengineering) .
    Yang berarti perubahan radikal dari fungsi-fungsi dan proses bisnis dari suatu perusahaan ,adalah alasan yang lazim untuk menata ulang suatu perusahaan. Tujuannya adalah untuk menyusun proses yang paling efektif untuk membuat dan mengirimkan produk atau layanan.
  • Perubahan Pekerjaan
    Perubahan organisasional hamper selalu menciptakan perubahandalam pekerjaan pegawai. Penambahan pekerjaan (job encrichment) adalah mengubah pekerjaan untuk mengembangkan dan menambahkan tantangan bagi pekerjaan yang diwajibkan.
  • Merger dan Akuisisi
    Selama merger atau akuisisi, analisis pekerjaan membantu memberikan sebuah dasar sistematisuntuk membandingkan isi pekerjaan yang ada di kedua perusahaan, yang berguna ketika memutuskan pekerjaan mana yang akan dihilangkan.
  1. Perlindungan Hukum

Analisis yang dilakukan secara teratur untuk mempelajari dan menentukan hasil-hasil dalam deskripsi pekerjaan yang formal  membantu perusahaan melindungi dirnya dari keluhan atas perlakuan yang tidak adil. Prinsip-prinsip untuk melakukan analisis pekerjaan yang tepat waktu telah diatur dalam pedoman pengaturan pemerintahdari beberapa keputusan pengadilan.

  • Nondiskriminasi
    Selama tiga dasawarsa terakhir, pengadilan telah terbuka menyatakan bahwa perusahaan harus melakukan analisis menyeluruh untuk semua pekerjaan di perusahaan serta menggunakan hasilnya sebagai dasar untuk berbagai kepitusan personalia.
  • Kontraktor Independen
    Banyak perusahaan yang memperkerjakan pegawai yang bukan merupakan anggota tetap pekerja mereka. Untuk tujuan pembayaran dan pajak, undang-undang memperlakukan pegawai bersyarat dan pegawai regular dengan cara bebrbeda. Perusahaan bias menggunakan analisis pekerjaan untuk menilali apakah seorang pegawai yang telah dianggap sebagai kontraktor independen harus dinilai ulang dan diperlakukan sebagai pegawai regular.
  1. Peran dan Tanggung Jawab Tiga Serangkai SDM

Fitur Tiga Serangkai SDM : Peran Keitraan dalam Analisis Pekerjaan dan Percontohsn Kompetensi meringkaskan cara-cara utama di mana para pakar SDM, manajer, dan pegawai terlibat dalam analisis pekerjaan. Dalam sisa bab ini,kami menjelaskan peran-peran tersebut secara terperinci

  1. Terminologi Dasar

Dalam percakapan sehari-hari, orang-orang sering mnggunakan kata pekerjaan ketika berkaitan dengan situasi kerja. Namun ketika seluruh system untuk mengelola SDM bergantung pada pemahaman pekerjaan dalam suatu perusahaan, maka dibutuhkan istilah khusus.

  1. Posisi,Jabatan dan Pekerjaan

Para pakar SDM menggunakan kata posisi (position) untuk mngacu pada aktivitas yang dilakukan oleh setiap orang. Setiap pegawai memiliki satu posisi dalam perusahaan. Kata jabatan (job)vmengacu pada posisi yang secara fungsional bias diganti dalam perusahaan. Dalam perusahaan kecil, setiap jabatan mungkin hanya memiliki satu posisi yang berhubungan dengan jabataan tersebut, tidak ada dua pegawai yang memegang jabataan yang sama. Contoh situasi ini akan terjadi jika posisi Ray adalah manajer akun dan hanya Ray yang memegng jabatan sebagai manajer akun. Pekerjaan (occupation) adalah sekelompok jabatan yang terdiri dari pekerjaan yang sama dan membutuhkan kompetensi, pelatihan, dan kepercayaan yang sama.

  1. Analisis Pekerjaan

Analisis pekerjaan (job analysis) adalah sebuah proses sistematis untuk menjelaskan dan menyimpan informasi mengenai perilaku pekerjaan, aktivitas dan spesifikasi pekerja. Biasanya, informasi yang dijelaskan dan disimpan terdiri dari :

  • Tujuan Pekerjaan
  • Kewajiban-kewajiban atau aktivitas utama yang harus dilakukan pekerja.
  • Kondisi di mana pekerjaan tersebut dilakukan.
  • Kompetensi (misalnya, keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan atribut lainnya) yang memungkinkan dan meningkatkan kinerja pekerjaan.

Analisis pekerjaan ysng berfokus pada pekerja (worker-focused job analysis) mengidentifikasi karakteristik pemegang jabatan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Sasarannya adalah untuk memberikan sebuah deskripsi mengenai keterampilan, kemampuan, sikap dan kepribadian yang akan menghasilkan kinerja yang baik.

  1. Percontohan Kompetemsi

Kompetensi (commpetency) adalah pola pengetahuan, keterampilan, kemampuan, perilaku dan karakteristik lain yang bias diukur yang dibutuhkan oleh seseorang untuk melakukan peran pekerjaan atau fungsi pekerjaan dengan baik.

Bagi percontohan kompetensi (competency modelling), sasarannya adalah untuk menjelaskan keterampilan, pengetahuan,kemampuan, nilai-nilai kepentingan, dan kepribadian diri pegawai yang baik.

  1. Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi pekerjaan merupakan bagian dari kontrak tertulis yang mengatur hubungan pekerjaan. Deeskripsi pekerjaan (job description) menerangkan kewajiban atau fungsi pekerjaan yang utama, menjelaskan kondisi di mana pekerjaan tersebut dilakukan, dan menetapkan persyaratan pelatihan atau sertifikasi tertentu untuk pekerjaan tersebut.

  1. Jalur Karier

Pegawai yang mmelakukan salaah satu pekerjsan mungkin bisa melakukan salah satu pekerjaan mungkin bias melakukan beberapa pekerjaan lainnya. Dan fleksibilitaslah yang diperlukan oleh perusahaan. Dengan mengidntifikasi pekerjaan yang memerlukan kompetensi yang sama, sebuah perusahaan bias membantu pegawainya untuk melihat progresi logis bahwa karier mereka akan meningkat jika mereka bekerja di perusahaan selama beberapa tahun.

 

III. Sumber-Sumber Informasi Yang Digunakan Dalam Analisis Pekerjaan dan           Percontohan Kompetensi

      Informasi yang diperlukan untuk membuat deskripsi pekerjaan bias diperoleh dari siapapun yang memiliki informasi khusus mengenai apa yang dibutuhkan oleh suatu pekerjaan.

  1. Pemegang Jabatan

Pemegang jabatan (job incumbent) pegawai yang sedang melakukan pekerjaan, memiliki pengetahuan langsung mengenai tugas, kewajiban, dan kompetensi terkait dengan pekerjaan tersebut. Pemegang jabatan biasanya memberikan masukan untuk analisis pekerjaan dengan berpartisispasi dalam  wawancara atau menjawab kuesioner.

  1. Pengawas

Layaknya pemegang jabatan, pemegang jabatan (manajer lini) memiliki informasi langsung mengenai kewajiban-kewajiban terkait dengan suatu pekerjaan.

  1. Analisis pekerjaan yang terampil

Keuntungan bantuan dari analisis pekerjaan yang terampil adalah bahwa mereka bias mengamati banyak pemegang jabatan yang berbeda yang bekerja di bawah pengawas yang berbeda dan di tempat yang berbeda.

  1. Pelanggan

Jika memuaskan pelanggan adalah sebuah kepentingan strategis, maka jelas bahwa pelanggan juga harus digunakan dalam SME. Dalam kenyataannya, hal ini jarang dilakukan.

 

  1. Metode Pengumpulan Informasi

      Karena banyak sumber ysng memberikan infromasi mengenai pekerjaan dan perusahaan sebagai sebuah kesatuan, banyak metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi tersebut. Tiga metode yang paling umum adalah :

  • Pengamatan
  • Wawancara perorangan dan kelompok
  • Kuesioner
  1. Pengamatan

Mengamati pekerja ketika mereka melakukan pekerjaannya akan memberikan banyak informasi mengenai tugas-tugas yang dilakukan. Pengamatan bias berarti  hanya mengamati seorang melakukan pekerjaannya, atau mungkin dengan merekam kegiatannya,merekam suara, dan pengawasan dengan computer.

  1. Wawancara perorangan atau kelompok

Wawancara bisa dilakukan secara perorangan, atau beberapa pegawai bisa diwawancarai sekaligus dalam sebuah kelompok responden. Wawancara perorangan sangat berguna karena tekanan social tidak akan terlalu menunggu jawaban pegawai. Sebaliknya, kelompok responden berguna karena pegawai cemderung saling mendorong untuk memikirkan lebih banyak gagasan. Namun,menggabungkan beberapa pendekatan untuk mendapatkan informasi biasanya merupakan solusi terbaik.

  1. Kuesioner

Kuesioner berguna untuk mengumpulkan informasi dari banyak pegawai karena lebih ekonomis, khususnya jika dilakukan secara elektronis,

 

  1. Pendekatan Terstandar Untuk Analisis Pekerjaan

       Pendekatan Terstandar bias digunakan untuk berbagai pekerjaan dan perusahaan. Para pakar SDM harus memahami keuntungan dan kerugian dari setiap teknik. Bagi manajer lini dan pegawai, teknik yang berbeda akan menghasilkan jenis informasi yang berbeda.

  1. Peneltian Waktu dan Gerakan

Penelitian waktu dan gerakan (time and motion study) adalah mengidentifikasi dan mengukur gerakan fisik pekerja ketika melaksanakan tugas dan selanjutnya menganalisis hasilnya untuk menentukan apakah beberapa gerakan bias dihilangkan atau dilakukan dengan lebih efisien.

  1. Analisis Ergonomis

Sasaran analisis ergonomis (ergonomic analysis) adalah untuk meminimalisir jumlah tekanan dam kelelahan yang dialami sebagai akibat suatu pekerjaan, titik beratnya adalah untuk memahami bagaimana tugas-tugas pekerjaan memengaruhi gerakan fisik dan respons psikologis.

  1. Occupational Information Network (O*NET)

O*NET bisa didapatkan di internet. O*NET menyediakan sebuah system basis dsta  yang komprehensif untuk mengumpulkan, mengatur, menjelaskan, dan menyebarkan data mengenai karakteristik pekerjaan dan atribut pekerja.

  1. Kuesioner Analisis Posisi

       Position Analysis Questionnaire (PAQ) adalah kuesioner yang banyak digunakan untuk mengukur perilaku kerja yang dibutuhkan oleh suatu jabatan dan menghubungkannya dengan karakteristik pekerja. Kuesioner ini bias digunakan untuk menganalisis berbagai pekerjaan yang melibatkan berbagai kenis tugas, teknologi dan kewajiban.

  1. Kuesioner Deskripsi Posisi Manajemen

      Management Position Description (MPDQ) adalah kursioner terstandar untuk menganalisis masalah, tanggung jawab, permintaan, pembatasan, dan berbagai karakteristik pekerjaan manajerial. Hal-hal tersebut merupakan komponen-komponen penting dari pekerjaan manajerial.

 

  1. Analisis Pekerjaan Khusus

      Biasanya, pendekatan khusus dimulai dengan pengembangan inventaris tugas khusus (customized task inventory),yaitu pembuatan daftar tugas, perilaku kerja,atau karakteristik pekerja yang telah dibuat khusus untuk pekerjaan atau kelompok pekerjaan yang sedang dianalisis.

  1. Mengembangkan Inventaris

Pokok-pokok yang ada dalam inventaris khusus bias dihasilkan dalam berbagai cara. Nsmun, prosedur dasarnya selalu sama, selanjutnya kuesioner dibuat dan digunakan untuk mengumpulkan nilai pekerjaan.

  • Menciptakan Pokok-Pokok
    Biasaya, seorang analisis pekerjaan mulai dengan mengamati pekerjaan yang sedang dilakukan oleh pemegang jabatan dan meninjau ulang sampel-sampel bahan baku, kondisi, dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan,.
  • Membuat Kuesioner
    Berdasarkan pengamatan, wawancara dan laporan mengenai kejadian penting, analisis pekerjaan menuliskan pernyataan tugas. Contohnya pokok-pokok yang dikembangkan untuk analisis pekerjaan penjaga perpustakaan terdiri dari pokok-pokok berikut :

– Menangani gangguan yang diciptakan oleh pengguna perpustakaan.
– Mewakili perpustakaan kepada anggota media berita (misalnya,wartawan)

  1. Menganalisis dan Menafsirkan Data

Penilaian dari kuesioner khusus digabungkan secara aritmatika untuk mencapai deskripsi pekerjaan. Akhirnya, perilaku kerja yang ada dalam deskripsi pekerjaan disaring berdasarkan penilaian yang telah digabungkan. Perilaku kerja harus memenuhi  beberapa kriteria minimum untuk menjadi perilaku kerja yang memenuhi syarat yang masuk ke dalam deskripsi pekerjaan.

  1. Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan utama dari inventaris tugas khusus adalah bahwa inventaris tersebut menghasilkan deskripsi pekerjaan yang jelas. Keuntungan ini memudahkan pengembangan program pelatihan bagi pegawai yang akan melakukan pekerjaannya.

Kerugian utama dari inventaris khusus adalah waktu yang diperlukan untuk mengembangkan pernyataan tugas dan analisis datayang rumit yang diperlukan setelah penilaian didapatkan.

 

VII. Menganalisis Kompetensi Yang Dibutuhkan

Informasi mengenai kompetensi yang dibutuhkan sangat penting jika hasil analisis pekerjaan akan digunakan untuk mengembangkan prosedur pemilihan pegawai untuk merancang program pelatihan.

  1. Pendekatan Terstandar

Banyak perusahaan konsultasi yang melakukan analisis pekerjaan mengumpulkan informasi kompetensi dengan menggunakan prosedur yang cukup terstandar. Contohnya, Personel Decisions Inc, mengembangkan sebuah sistem klasifikasi kompetensi manajerial yang meliputi bidang-bidang dasar

  • Pemikiran
  • Komunikasi
  • Keterampilan intrapersonal
  • Kepemimpinan
  • Motivasi
  • Manajemen diri
  • Manajemen Operasi Umum
  • Pengetahuan bisnis fungsional

Pendekatan terstandar lain untuk percontohan kompetensi berfokus pada dimensi-dimensi kepribadian yang terkait dengan kinerja dalam pekerjaan tertentu. PPRF dirancang untuk mengukur kepentingan 12 karakteristik kepribadian untuk kinerja pekerjaan :

  1. Kepemimpinan Umum
  2. Perhatian dalam negoisasi
  3. Bekerja untuk pencapaian
  4. Watak yang ramah
  5. Kepekaan terhadap orang lain
  6. Kecendrungan untuk kompetitif dan kolaboratif.
  7. Kepercayaan umum
  8. Ketaatan terhadap etika kerja
  9. Ketelitian dan perhatian para detail.
  10. Stabilitas emosional
  11. Hasrat untuk menghasilkan gagasan
  12. Kecendrungan untuk menyelesaikan sesuatu.
  13. Pendekatan Khusus

Keputusan untuk menggunakan pendekatan khusus untuk mengembangkan contoh kompetensi kepemimpinan bagi perusahaansangat sesuai dengan budaya perusahaan. Inovasi adalah kompetensi inti bagi 3M dan pegawai terus memperbaiki produk dan system untuk meningkatkannya.

 

 

 

VIII. Masalah-Masalah Terkini

  1. Penurunan Analisis Pekerjaan?

Spesialisasi pekerjaan yang menurun, pembagian pekerjaanyang meningkat dan meratanya tim-tim kerja hanyalah beberapa alasan pegawai mempertanyakan manfaat teknik analisis pekerjaan tradisional. Teknik tradisional memaksakan penarikan batasan antara pekerjaan dan tidak sesuai dengan kecendrungan terhadap meningkatnya pembagian tanggung jawab di semua pekerjaan dan tingkatan dalam perusahaan.

  1. Dari “Pekerjaan Saya” menjadi “Peran Saya”

Teknik-teknik analisis pekerjaan tradisional dikembangkan ketika perusahaan dan pekerjaan lebih stabil dan lebih mudah diperkirakan. Pegawai bias dipekerjakan untuk melakukan pekerjaan tertentu, dan mereka berharap untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang sama selama beberapa bulan atau beberapa tahun.

OBLIGATION AND NECESSITY IN THE PAST

Obligation ( Kewajiban )

Obligation (Kewajiban) adalah tindakan yang harus dilakukan seseorang, baik legal maupun moral. Ada juga kewajiban dalam konteks normatif lainnya, seperti kewajiban etiket, kewajiban sosial, dan mungkin dalam hal politik, di mana kewajiban adalah persyaratan yang harus dipenuhi. Ini umumnya adalah kewajiban hukum, yang dapat menimbulkan hukuman untuk tidak memenuhi persyaratan, walaupun orang-orang tertentu juga diwajibkan untuk melakukan tindakan tertentu karena alasan lain juga, entah sebagai tradisi atau karena alasan sosial.

Kata yang bercetak tebal berikut merupakan ciri dari penggunaan Obligation di dalam sebuah percakapan formal/ resmi.

  1. Selain “should/ought to”kalian dapat menggunakan “‘be supposed to”untuk memberikan Obligations/ Kewajiban. Penggunaan ini dalam Bahasa Inggris yang diucapkan menunjukkan kewajiban kurang kuat.

Contoh:

  • I have an appointment with Mr. Hens at 10 a.m. tomorrow. So I’m supposed to be at the office by 9:30 a.m. at the earliest.
  • You’re supposed to turn off the light when you are not working in the room.
  1. “be supposed to” sering digunakan untuk menceritakan tentang sesuatu yang dianggap benar oleh banyak orang atau yang secara luas diyakini.

Contoh:

  • It’s supposed to be bad luck to spill salt.
  • Milk is supposed to be good for our bones.
  • You’re not supposed to open an umbrella indoors. It’s unlucky.
  1. “Be supposed to” dapat diartikan “be required” atau “be expected to” jika kenyataan tidak sama dengan pernyataan.

Contoh:

  • You were supposed to submit your assignment a week ago. (You were required to submit your homework a week ago, but you didn’t do it.)
  • Miss Corrine is supposed to give a conference in Denpasar tomorrow, but she has the flu now. (Miss Corrine will probably not be able to give the conference in Denpasar tomorrow.)
  • The test was supposed to start at 10 sharp, but the teacher was late. (The test started after 10.)
  1. “Be not supposed to” digunakan untuk menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak diperbolehkan atau dilarang.

Contoh:

  • You’re not supposed to smoke in this room. This is an air-conditioned room. (It is forbidden to smoke in the air-conditioned room.)
  • I’m not supposed to tell you this secret. (I am not allowed to tell you this secret.)
Past Form

Singular

  • I was supposed to….
  • She was supposed to….
  • He was supposed to….
  • It was supposed to….

Plural

  • We were supposed to….
  • You were supposed to….
  • They were supposed to….

 

Obligation and Necessity in the past

To describe obligations in the past:

 

 should have ( seharusnya)

 Was/were supposed to (diharapkan/diminta)

 had to ( harus/wajib…tidak ada pilihan )

 needed to ( harus…masih boleh memilih )

 Didn’t have to ( tidak perlu/tidak harus)

 Couldn’t ( tidak perlu)

 Wasn’t/weren’t allowed ( tidak diijinkan )

 

Examples:

 I was supposed to water my neighbor’s plants.

 I had to water my neighbor’s plants.

 I should have watered my neighbor’s plants.

 I needed to water my neighbor’s plants.

 I didn’t have to water my neighbor’s plants.

 I couldn’t water my neighbor’s plants

 

 

Past Positive Negative
had to / didn’t have to Obligation in the past :

 I had to wear a school uniform when I was a child.

 

no obligation in the past  :

 We didn’t have to go to school on Saturdays.

 

Must Changes to ‘had to’  
Should have

+ pp /

Shouldn’t

Have +pp

A past action which didn’t

Happen: the  advice / regret is too late.

. you shouldhave gone to bed earlier, now you have missed the train.

 

A past action which didn’t

Happen: the advice / regret is too late

. you shouldn’t have taken that job., it was a bad idea.

 

Remember “must have done” is a modal verb of deducation of deducation of speculation. Not obligation in the past. For example: Julie must have left. Her coat’s not here.

Pasar Monopsoni

BAB I

PENDAHULUAN

 

  • Latar Belakang

Pasar monopsoni merupakan salah satu jenis pasar yang dimana terdapat satu pembeli yang menguasai pasar. Pasar monopsoni memiliki kekhasan yakni satu pembeli yang menguasai dan banyak penjual dalam pasar tersebut, sehingga penjual sangat bergantung pada satu pembeli tersebut dengan beberapa alasan antara lain kondisi dan situasi pasar yang memang tidak ada pembeli yang antusias, tempat terpencil yang sulit dijangkau, biaya oprasional yang tinggi dan lainnya. Jadi dengan terpaksa semua penjual menjual hasil produksinya pada pihak tersebut, pembeli yang menguasai pasar.

Dalam pasar monopsoni penentuan atau penetapan harga sangatlah mudah, tidak mempedulikan inflasi atau deflasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan yang menentukan harga adalah satu pihak yakni pembeli yang berkuasa di pasar monopsoni tersebut, cenderung harga tetap tidak mengikuti inflasi atau deflasi yang terjadi dan ketika saat itu penjual dihargai murah tetap harus menerima karena jika protes atau tidak terima mereka akan kesulitan untuk mencari pembeli lagi.

2.2 Rumusan Masalah

  1. Apa Itu Pasar Monopsoni?
  2. Sebutkan Contoh Dari Pasar Monopsoni?
  3. Apa Saja Ciri-Ciri Pasar Monopsoni?
  4. Apa Saja Kelebihan Dan Kelemahan Dari Pasar Monopsoni?

 

 

 

2.3 Tujuan Penulisan

  1. untuk mengetahui lebih jauh tentang pengertian pasar monopsoni.
  2. untuk mengetahui lebih jauh tentang contoh dari pasar monopsoni.
  3. untuk mengetahui lebih jauh tentang ciri-ciri pasar monopsoni.
  4. untuk mengetahui lebih jauh kelebihan dan kekurangan pasar monopsoni.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian Pasar Monopsoni

Pasar monopsoni merupakan salah satu jenis pasar yang dimana terdapat satu pembeli yang menguasai pasar, dan hal ini berbeda dengan pasar monopoli, jika dalam pasar monopoli yang menguasai pasar adalah penjual satu penjual. Jadi pada dasarnya pasar monopsoni merupakan kebalikan dari pasar monopoli. Pasar monopsoni memiliki kekhasan yakni satu pembeli yang menguasai dan banyak penjual dalam pasar tersebut, sehingga penjual sangat bergantung pada satu pembeli tersebut dengan beberapa alasan antara lain kondisi dan situasi pasar yang memang tidak ada pembeli yang antusias, tempat terpencil yang sulit dijangkau, biaya oprasional yang tinggi dan lainnya. Jadi dengan terpaksa semua penjual menjual hasil produksinya pada pihak tersebut, pembeli yang menguasai pasar.

 

2.2 Contoh Pasar Monopsoni

Lebih jelasnya dalam artikel ini akan kami berikan beberapa contoh pasar monopsoni. Misalkan dalam suatu pasar sayuran di daerah terpencil mereka kesulitan untuk menjual dan mendistribusikannya ke tempat lain atau pasar yang banyak pembelinya, alasan inilah yang menjadikan penjual-penjual tersebut menjualnya pada satu pembeli pedagang borongan, dengan begitu maka pedagang satu tersebut akan menguasai pembelian sayuran di daerah tersebut. Contoh lain di suatu peternakan susu sapi perah di daerah yang sulit dijangkau hanya mampu menjual susunya ke koperasi terdekat. Sehingga koperasi tersebut bisa menguasai pembelian susu sapi perah karena hanya koperasi yang memiliki fasilitas lengkap untuk pengolahan susu sapi dan dana yang cukup. Alasan tersebut yang menjadikan koperasi menjadi pembeli satu-satunya.

 

  • Ciri-Ciri Pasar Monopsoni
  1. Hanya terdapat satu pembeli

Satu pembeli yang ada dalam pasar menjadi salah satu ciri khas yang dimiliki oleh pasar monopsoni. Dengan hal ini yang diuntungkan dan mendapat hasil lebih banyak adalah pembeli ini, bukan penjual. Mengapa hal ini bisa terjadi ? di sini para penjual harus mau menerima apapun keputusan dari sang pembeli karena hanya pihak tersebut satu-satunya yang mampu dan mau membeli hasil produk mereka, tidak jarang harga yang diberikan cukup murah sehingga para penjual mendapatkan keuntungan yang tidak banyak. Selain itu pembeli yang berkuasa ini bisa menjadi pihak yang mendapatkan keuntungan banyak karena mereka mengambil dari para penjual dengan harga yang murah kemudian didistribusikan ke tempat lain atau dijual dengan harga lebih mahal ke pihak lain. Inilah salah satu ciri khas yang dimiliki oleh pasar monopsoni.

  1. Harga sesuai dengan keinginan pembeli

Pembeli memiliki kekuasaan penuh atas segala kegiatan jual beli di pasar ini, terutama pada pembentukan harga. Harga yang menentukan adalah pembeli yang berkuasa tersebut, ketika saat itu penjual dihargai murah tetap harus menerima karena jika protes atau tidak terima mereka akan kesulitan untuk mencari pembeli lagi. Meskipun pembeli bebas menentukan harga namun tetap ada ketentuannya, tidak bisa seenaknya sendiri tapi harus ada sebuah pertimbangan, seperti menyesuaikan dengan harga pasaran, memperhatikan nilai dolar dan lainnya. Poin pentingnya di sini adalah pembentukan harga sangat ditentukan oleh kehadiran dari pembeli.

  1. Produk yang diperjual belikan barang mentah

Kebanyakan produk yang diperjual belikan dalam pasar monopsoni ini adalah produk mentah, karena proses kegiatan ekonomi di pasar ini semacam distribusi. Pembeli membeli produk dari penjual dan menjualnya lagi ke pihak lain. Memang masih ada produk yang jadi dan si pembeli tinggal menyalurkan, namun kebanyakan yang dibeli dari penjual adalah barang mentah kemudian diproses ulang dan disempurnakan untuk menjadi barang matang yang siap untuk digunakan oleh konsumen.

  1. Pendapatan tidak merata

Untuk masalah pendapatan masyarakatnya tentu tidak merata dengan adanya pasar monopsoni ini, karena bisa dibilang yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Mengapa hal ini terjadi karena pihak penjual tidak bisa berbuat banyak tidak bisa menuntut kepada pembeli untuk produknya dibeli dengan harga mahal karena memang sulit mencari pembeli yang mau membeli hasil produksinya. Dengan hal tersebut jelas bahwa pendapatan dalam pasar monopsoni berat sebelah, karena memang para penjual hanya berpangku tangan pada pembeli yang berkuasa tersebut, yang bisa memiliki kenaikan pendapatan adalah pembeli tersebut.

  1. Sering terjadi perselisihan

Dalam pasar monopsoni sering terjadi perselihan antara pembeli dan penjual, hal ini terjadi ketika harga yang ditetapkan oleh pembeli tidak sesuai dengan harapan penjual, maka di sini sering terjadi sebuah permasalahan antara keduanya. Hal ini terjadi juga karena kegelisahan penjual yang harus memutar otak lebih keras dengan harga bahan dasar selalu naik namun harga kadang tidak sesuai dengan harapan sang penjual. Bukan hanya itu ternyata peran orang ketiga sangat dibutuhkan dalam masalah ini, di pasar monopsoni ini bisa terjadi perselisihan karena tidak adanya pihak ketiga seperti layaknya pemerintah yang mampu mengatur penentuan harga hasil produksi agar sama-sama menguntungkan, namun kita tahu sendiri dalam pasar monopsoni tidak ada pihak lain selain penjual dan pembeli yang berkuasa jadi potensi timbulnya perselisihan begitu besar.

Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh pasar monopsoni, setidaknya ada 5 ciri yang ada pada pasar monopsoni dari beberapa ciri tersebut bisa diambil sebuah kesimpulan yang bisa meringkas beberapa ciri tersebut menjadi lebih jelas lagi, yakni pasar monopsoni merupakan salah satu jenis pasar yang hanya memiliki satu pembeli dan menjadi penguasa pasar dengan kuasa untuk menentukan harga dan di sisi lain  terdapat beberapa penjual baik dalam satu bidang atau beberapa bidang yang berbeda. Namun terlepas dari itu semua pasar perlu diingat pasar monopsoni termasuk ke dalam salah satu jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna maka sama dengan pasar lainnya yakni memiliki kekurangan dan kelebihan.

 

  • Kelebihan dan kekurangan Pasar Monopsoni
  • Kelebihan
  1. Kualitas dan mutu barang atau hasil produksi terjamin.

Dalam pasar monopsoni kualitas dan mutu produk terjamin dan terjaga, hal ini dikarenakan pembeli yang menguasai pasar hanya mau hasil produksi atau barang yang dibeli memiliki kualitas yang bagus, ketika kualitas barang tersebut menurun atau tidak memnuhi kualitas maka pembeli akan enggan membeli barang tersebut, otomatis ketika pembeli yang berkuasa tidak membeli sang penjual tersebut akan mengalami kebangkrutan. Inilah yang membuat para penjual harus bersusah payah dan konsisten dalam menjaga kualitas dan mutu dari produk yang mereka lakukan.

  1. Kreatifitas dan inovasi para penjual akan terasah

Ketika ada tuntutan kualitas dan mutu barang harus terjamin maka para penjual di pasar monopsoni ini selalu berupaya mencari sebuah alternatif yang tepat untuk memproduksi suatu barang yang berkualitas dengan pengeluaran yang minim agar mendapatkan hasil yang maksimal atau untung yang memadai. Dari sini pasti kreatifitas dan inovasi dari para penjual akan muncul untuk mengatasi permasalahan ini, mereka akan berusaha untuk menghemat atau menekan biaya produksi dengan tujuan menyeimbangkan antara biaya produksi dan hasil penjualan. Banyak upaya yang dilakukan oleh para penjual misalkan mencari bahan pengganti yang memiliki harga lebih murah, mendesain peralatan produksi agar hemat energi dan efisien, serta masih banyak lainnya.

  1. Penentuan harga lebih mudah harga

Dalam pasar monopsoni penentuan atau penetapan harga sangatlah mudah, tidak mempedulikan inflasi atau deflasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan yang menentukan harga adalah satu pihak yakni pembeli yang berkuasa di pasar monopsoni tersebut, cenderung harga tetap tidak mengikuti inflasi atau deflasi yang terjadi. Jadi tidak ada kebingungan atau kesulitan dalam penetapan harga, selain itu harga yang ditetapkan pada semua penjual di satu bidang yang sama harga yang ditetepkan adalah sama, tidak ada perbedaan dan tidak pandang bulu semua sama baik itu saudara atau bukan.

  1. Penjual lebih mudah menemukan konsumen atau pembeli

Pasar monopsoni memberikan kemudahan bagi para penjual yang ada di pasar, mereka tidak perlu sulit-sulit mencari konsumen ataupun mengeluarkan biaya yang lebih untuk promosi berupa iklan dan lainnya untuk memperkenalkan produk yang mereka hasilkan. Hal ini terjadi karena dalam pasar monopsoni hanya ada satu pembeli yang dituju dan pembeli itulah yang akan menampung semua hasil produksi yang dilakukan oleh penjual, serta di bayar dengan upah yang pantas. Dengan demikian para penjual tidak usah pusing memikirkan siapa yang akan membeli hasil produksinya, mereka cukup fokus dalam produksi saja tanpa promosi.

  1. Alur penjualan lebih mudah diatur

Yang dimaksud alur penjualan lancar di sini adalah penjualan tidak pernah surut, tidak akan salah tujuan dalam alurnya. Hal ini dikarenakan dalam pasar monopsoni hanya ada satu pembeli yang membeli hasil produksi dari penjual. Jadi barang yang sudah diproduksi langsung bisa dijual kepada pembeli tunggal tersebut tanpa harus menunggu, atau di kirim ke pasar namun langsung dibeli oleh pihak yang bersangkutan.

 

  • Kekurangan
  1. Pembeli sering melakukan perbuatan yang semena-mena

Salah satu kekurangan yang dimiliki oleh pasar monopsoni yakni terletak pada penyalahgunaan kebebasan yang diberikan pada pembeli tunggal, sang pembeli tidak pernah memperhatikana kondisi sang penjual mereka hanya memikirkan dirinya sendiri, misal ketika terjadi inflasi semua bahan pokok harganya naik dan hal ini pasti akan membuat biaya produksi juga naik, namun sang pembeli tidak memperhatikan hal tersebut mereka tetap membeli dengan harga sama seperti biasanya.

  1. Aspirasi penjual tidak pernah didengar

Aspirasi penjual atau kritik penjual tidak pernah mendapat perhattian dari sang pembeli, dalam pasar monopsoni ini penjual hanya bisa menerima dan terus memproduksi suatu produk apapun yang terjadi mereka hanya bisa pasrah kepada pembeli tunggal tersebut.

  1. Masalah ekonomi hanya ditanggung penjual.

Ketika berbicara mengenai perekonomian tentu tak lepas dari permasalahan, mulai dari penyebab terjadinya inflasi, pengertian deflasi, cara mengatasi kelangkaan sumber daya alam dan lainnya. Salah satu kelemahan dari pasar monopsoni terletak di sini, semua permasalahan ekonomi yang merasakan hanya para penjual, pembeli tidak mau tau dan tidak merasakan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

 

3.1 Kesimpulan

Pasar monopsoni merupakan salah satu jenis pasar yang hanya memiliki satu pembeli dan menjadi penguasa pasar dengan kuasa untuk menentukan harga dan di sisi lain  terdapat beberapa penjual baik dalam satu bidang atau beberapa bidang yang berbeda. Pasar monopsoni termasuk ke dalam salah satu jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna.

Pasar monopsoni memiliki kekhasan yakni satu pembeli yang menguasai dan banyak penjual dalam pasar tersebut, sehingga penjual sangat bergantung pada satu pembeli tersebut dengan beberapa alasan antara lain kondisi dan situasi pasar yang memang tidak ada pembeli yang antusias, tempat terpencil yang sulit dijangkau, biaya oprasional yang tinggi dan lainnya.

Contoh Makalah Strategi Pemasaran PT Samsung Electronics Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

 

  • Latar Belakang

Sebelum tahun 1997, Samsung lebih dikenal dengan reputasinya sebagai perusahaan pembuat peralatan elektronik dengan produk-produk low end. Perusahaan tersebut hanya dikenal sebagai plagiarisme, bukan innovator karena memang tidak melakukan inovasi-inovasi produk pada saat itu. Produk-produk kompetitif berdasar pada harga rendah yang dicerminkan dengan tenaga kerja yang murah. Samsung belum mempunyai brand value dan belum memiliki pasar internasional. Strategi yang dilakukannya pada saat itu adalah kepemimpinan harga.

Samsung merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar dunia. Perusahaan ini beroperasi di 58 negara dan memiliki lebih dari 208.000 pekerja. Samsung sampai saat ini juga menjadi salah satu brand terbesar di dunia dengan mengeluarkan smartphoneyang menjadi jawara dalam persaingan bursa pasar gadget. Samsung juga beroperasi di 6 bidangbisnis, yaitu telekomunikasi, peralatan rumah tangga digital, dan media digital.

  • Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian dari pemasaran ?\
  2. Apa yang dimaksud dari strategi pemasaran ?
  3. Strategi pemasaran bagaimana yang diterapkan oleh Samsung terutama di Indonesia ?
  4. Apa visi dan misi Samsung di Indonesia ?
  5. Bagaimana prosedur STP Samsung yamg dijalani di Pasar Indonesia ?
  6. Bagaimana prosedur 7P yang terdapat pada produk Samsung ?

 

 

 

  • Tujuan Penulisan
  1. Untuk mengetahui lebih jauh pengertian dari pemasaran.
  2. Untuk mengetahui lebih jauh arti dari strategi pemasaran.
  3. Mengetahui strategi pemasaran bagaimana yang diterapkan oleh Samsung di Indonesia
  4. Untuk mengetahui visi dan misi Samsung di Indonesia
  5. Untuk mengetahui produk STP Samsung yang di jalani di pasar Indonesia
  6. Untuk menjelaskan produk 7P yang terdapat pada produk samsung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar

Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

2.2 Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut  Philip Kotler ( 2004, 81 ) :“Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.”

Menurut tjiptono ( 2002, 6 ) :“Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.”
Strategi pemasaran didasarkan atas 5 (lima) konsep strategi sebagai berikut :

  1. Segmentasi Pasar
    Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda. Perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua pembeli. Karena itu, perusahaan harus mengelompokkan pasar yang bersifat heterogen tersebut kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.

    2.    Market Positioning
    Perusahaan tidak mungkin dapat menguasai pasar secara keseluruhan, maka prinsip strategi pemasaran yang kedua adalah memilih pola spesifik pasar perusahaan yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus memilih segmen pasar yang akan menghasilkan penjualan dan laba paling besar.
    Segmen pasar semacam ini memiliki 4 (empat) karakteristik, yaitu :

  • Berukuran cukup besar
  • Mempunyai potensi untuk berkembang terus
  • Tidak memiliki atau dipenuhi oleh perusahaan saingan
  • Mempunyai kebutuhan yang belum terpenuhi, yang mana kebutuhan tersebut dapat dipuaskan oleh perusahaan yang memilih segmen pasar tersebut.
  1. Market Entry Strategy

Market entry Strategy adalah strategi perusahaan untuk memasuki segmen pasar yang dijadikan pasar sasaran penjualan. Strategi memasuki suatu segmen pasar dapat dilakukan dengan cara :

  • Membeli perusahaan lain
    Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan cepat, cara ini ditempuh apabila :

    • Perusahaan pembeli tidak mengetahui tentang seluk beluk industri dari perusahaan yang dibeli
    • Sangat menguntungkan untuk secepat mungkin memasuki segmen pasar yang dikuasai perusahaan yang dibeli.
    • Perusahaan menghadapi macam-macam penghalang untuk memasuki segmen pasar yang bersangkutan melalui internal development, misalnya patent, economies of scale, saluran distribusi yang sulit dimasuki, biaya iklan yang mahal atau kesulitan bahan mentah.
    • Internal Development
      Ada perusahaan-perusahaan yang lebih suka berkembang melalui usaha sendiri yaitu melalui research and development karena berpendirian bahwa hanya dengan cara inilah kepemimpinan dalam industri dapat dicapai.
    • Kerjasama  dengan perusahaan lain
      Keuntungan dengan cara ini ialah bahwa resiko yang dipikul bersama, dan masing-masing perusahaan saling melengkapi skill dan resources.
  1. Marketing Mix Strategy

Mix strategy adalah kumpulan variabel-variabel yang dapat dipergunakan perusahaan untuk memepengaruhi tanggapan konsumen. Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah yang disebut 7P (product, Price, Place, Promotion, Participant, Prosess, dan People Physical evidence).

5.    Timing Strategy

Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan barang merupakan hal yang perlu diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya kesempatan baik menetapkan objektif dan menyusun strategy pemasaran, ini tidaklah berarti  bahwa perusahaan dapat segera memulai kegiatan pemasaran. Perusahaan harus lebih dahulu melakukan persiapan-persiapan baik dibidang produksi maupun dibidang pemasaran, kemudian perusahan juga harus menentukan saat yang tepat bagi pelemparan barang dan jasa ke pasar.” ( Radiosunu, 1983, 31-34 )

2.3 Strategi Pemasaran yang diterapkan Samsung terutama di Indonesia

Di Indonesia, Samsung merupakan salah satu merek smartphone yang menghipnotis banyak masyarakat dengan keunggulan dan kelebihannya, karena smartphone merek samsung memiliki aplikasi yang canggih dan harga yang murah jika dibandingkan dengan merek smartphone yang lain. Akan tetapi samsung mempunyai saingan yang cukup berat dengan merek iphone yang lebih mengungguli merek samsung.
Sebelumnya, smartphone merek blackberry yang menjadi primadona telah tergeser oleh samsung dan pemasarannya juga melesat jauh dari sebelumnya. PT. Samsung Electronic Indonesia produsen berbagai produk elektronik merek samsung telah menguasai pasar penjualan ponsel, tablet, dan android dipasar nasional.

Periode kejayaan samsung di Indonesia menciptakan smartphone pada tanggal 27 April 2009 kala samsung meluncurkan smartphone android pertamanya, Ialah Samsung i7500. Smartphone ini tawarkan layar sentuh amoled mempunyai ukuran 3,2 inci. OS yang dimanfaatkan pada smartphone ini merupakan OS Android Cupcake 1,5. Kesuksesan samsung berbasis android dimulai dengan peluncuran Samsung Galaxy S. Samsung Galaxy S ini diluncurkan oleh samsung pada tanggal 02 Maret 2010. Tingkat penjualan yang diraih smartphone inipun cukup tinggi.
Strength (Kekuatan)
Samsung memiliki fitur lebih banyak dibanding perusahaan lain, contoh : beberapa produk samsung memiliki barang yang lebih resistant dari pesaing lain, samsung memiliki port charger yang lebih universal sehingga jika konsumen memiliki adaptor charger produk lain maka produk tersebut bisa terkoneksi.
Weakness (Kelemahan)

  • Budaya korporasi Korea yang tidak fleksibel
  • Pengalaman dalam mengelola perusahaan global masih terbatas,
  • Adanya tekanan yang ketat pada karyawan untuk mencapai sasaran sasaran yang membuat karyawan berusaha menjual teknologi rahasia Samsung kepada para pesaingnya

Opportunity (Peluang)

  • Produk-produk yang ditawarkan Samsung merupakan produk keperluan rumah tangga yang selalu dicari,
  • Adanya peningkatan permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik yang sudah merupakan suatu kebutuhan,
  • Tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki produk elektronik terbaru dan tercanggih,
  • Pengaruh globalisasi yang mendorong pemasaran barang elektronik yang tiada batas,
  • Permintaan masyarakat pada produk-produk yang gaya, bestpractice, simple, dan respon yang cepat pada perubahan-perubahan pasar

 Threat (Ancaman)

  • Adanya ketergantungan produk-produk lokal pada negara tertentu sehingga pasar sulit ditembus,
  • Kekuatan merek lain yang lebih dahulu mengusai pasar,
  • Munculnya produk-produk baru yang lebih inovatif dari perusahaan lain,
  • Adanya produk-produk dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang lebih murah dengan kualias yang tidak kalah bagus,
  • Ketidakstabilan perekonomian tiap-tiap negara,
  • Terjadinya krisis financial menyebabkan turunnya daya beli masyarakat,
  • Era globalisasi yang dapat mendorong perusahaan Eropa masuk dan melakukan penetrasi pasar Asia.

Strategi pemasaran global sangat diperlukan dalam perdagangan internasional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan suatu negara, dan membuat produk yang dihasilkan dapat diterima dan banyak digemari oleh konsumen negara lain. Strategi pemasaran global pada prinsipnya sama dengan strategi pemasaran pada umumnya, namun cakupannya lebih luas karena skala internasional, dan konsumen yang mencakup masyarakat dunia. Dalam kaitannya dengan perdagangan internasional, kebijakan negara untuk perdagangan, serta hubungan antar negara yang melakukan perdagangan tersebut, tentunya tidak lupa diperhatikan.

Indonesia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Korea Selatan sejak tahun 60-an. Kerjasama ke dua negara ini banyak berlangsung dalam bidang perekonomian dan perdagangan. Indonesia banyak mengekspor barang ke Korea Selatan. Dan Korea Selatan juga mengekspor barang ke Indonesia terutama produk industri berat berbasis teknologi, seperti elektronika. Produk Korea Selatan yang diimpor oleh Indonesia, disebarluaskan dengan berbagai strategi pemasaran.  Secara umum, strategi pemasaran Samsung untuk memasarkan produk adalah dengan strategi yang didasarkan pada differensiasi produk, dan penentuan posisi pasar yang tepat dan terarah, membuka perusahaan anak di negara yang bersangkutan serta dengan menggunakan sole agent importer. Secara spesifik, strategi pemasaran bergantung kepada perusahaan anak di masing-masing negara. P.T Samsung Electronics Indonesia merupakan perusahaan anak di Indonesia, yang juga menggunakan soleagent importer.

Produk Samsung diimpor langsung dari Korea Selatan, dan kemudian disebarluaskan di Indonesia dengan strategi penentuan posisi pasar dan bauran pemasaran, yang didasarkan pada strategi differensiasi produk. Produk yang inovatif, harga yang seragam, dan sesuai dengan produk yang dipasarkan, saluran distribusi dengan dua agen besar, promosi dengan above the line dan bellow the line, serta pelayanan yang memuaskan, membuat produk Samsung diminati oleh banyak masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya penjualan produk Samsung dari tahun ke tahun

2.4 Visi dan Misi Samsung di Indonesia

  1. Visi

:Samsung dipandu oleh satu visi: memimpin pergerakan konvergensi digital.Kami meyakini bahwa melalui inovasi teknologi saat ini, kami akan menemukan solusi yangkami perlukan untuk menghadapi tantangan hari esok. Teknologi membuka kesempatan bagi bisnis untuk tumbuh, bagi warga negara di pasar yang sedang berkembang untuk hidup sejahteradengan memasuki tahap ekonomi digital, dan agar masyarakat dapat menemukan peluang baru.

  1. Misi

Semua yang kami lakukan di Samsung dipandu oleh misi kami: menjadi “digitalεCompany” yang terbaik.Samsung tumbuh menjadi perusahaan global dengan menghadapi tantangan secara langsung.Dalam tahun-tahun kedepan, orang-orang kami yang berdedikasi akan terus menghadapi banyaktantangan dan memberikan ide-ide kreatif untuk mengembangkan produk dan layanan yangmemimpin pasar. Kecerdasan mereka akan terus menjadikan Samsung sebagai perusahaan globalyang menguntungkan dan bertanggung jawab

 

2.5 Prosedur STP Samsung yamg dijalani di Pasar Indonesia.

  1. Segmentasi

Samsung merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dalam berbagai bidang usaha dengan banyak divisi, Salahsatunya adalah devisi elektronik yang memperoduksi beberapa peralatan elektronik dan piranti lunak diatarannya adalah televisi, kulkas, mesin cuci, AC, printer, laptop, serta produk dalam bidang tehnologi komunikasi. Menyadari gaya hidup manusia yang terus berkembang dan selalu ingin praktis maka Samsung menentukan segmentasinya pada segmentasi yang merespon gaya haidup manusia tersebut  dengan menghadirkan smartphone yang canggih dengan banyak fiture-fiture yang memanjakan penggunanya, diantaranya adalah Samsung Galaxi Tab. Kesuksesan Samsung dalam bidang tehnologi berhasil  menggunguli pesaingnya yang telah lebih dulu meluncurkan produknya yaitu smartphone dan tablet Apple dan Blackberry. Kali ini, Samsung selangkah lebih maju dari pesaingnya dalam segmen gadget yang dapat dikenakan (wearable device). Samsung menciptakan sebuah jam tangan-ponsel yaitu Galaxy Gear. Ini akan menjadi jam tangan pintar pertama yang ditenagai oleh sistem operasi Android (Google). Galaxy Gear memungkinkan pengguna mengecek email, mendengarkan musik, dan mengambil gambar.

  1. Targetting

Seiring dengan pertumbuhan dan perubahan gaya hidup manusia yang cenderung dengan gaya hidup praktis dengan aksesbilitas yang cepat dan mobilitas yang tinggi. Maka Dengan demikian Samsung menetapkan tergetingnya pada perangkat yang mendukung lifestyle seperti smartphone dan tablet yang ditenagai oleh sistem operasi Android. Untuk terus mempertahankan dominasinya pada pasar tehnologi komunikasi canggih, dengan terus meningkatkan kualitas, fiture-fiture yang dapat memanjakan penngunanya Samsung terus menggelontorkan dana untuk mendukung penelitian dan pegembangan teknologi.

 

  1. Positioning

Keunggulan dan kecanggihan produk yang dimiliki menjadi kekuatan dan  menjadi branch image yang menjadi daya jual kepada masyarakat, produk smartphone, Galaxy Geardan tablet yang ditenagai oleh sistem operasi Android menjadi alat komunikasi yang dapat memenuhi espektasi masyarakat livestile dengan gaya hidup praktis dengan aksesbilitas yang cepat dan mobilitas yang tinggi.

2.6 Prosedur 7P yang digunakan Samsung yang terdapat pada produk Samsung

  1. Product

Samsung lebih memilih untuk menciptakan produk-produk high-end dan berkualitas tinggi yang tentu saja menawarkan stylish best-practice. Produk-produk yang dijual Samsung merupakan produk khusus barang elektronik. Produk-produk itu meliputi : Handphone, Laptop, Monitor, AC, Kulkas, TV, Mesin Cuci, Oven, Microwave, dll.

  1. Price

Samsung lebih menekankan pada kualitas produk, sehingga penentuan harga ditetapkan berdasarkan pada tingkat kualitass masing-masing produk itu sendiri. Dan apabila dibandingkan dengan merk-merk elektronik lainnya produk Samsung dikenal dengan harga yang lebih mahal dengan merk lainnya, akan tetapi masyarakat Indonesia pun tidak meragukan kualitas yang dimiliki Samsung yang dikenal sebagai kualitas no 1.

  1. Place

Samsung mendistribusikan produknya kepada konsumen menggunakan outlet-outlet distributor,gerai resmi,atau pameran teknologi. Produk samsung sangat mudah ditemui keberadaannya dari toko elektronik,Conter HP dan sebagainya.

 

  1. Promotion

Strategi promosi Samsung dibilang cukup menjanjikan . Dan khususnya setiap produk Samsung  yang ingin diluncurkan,pihak Samsung mengajak reviewer,media untuk diundang secara khusus tentang produknya ini. Dan yang paling menonjol dalam promosi Samsung ini adalah dengan menggunakan media iklan yang kita bisa temui di Televisi,Internet,media sosial,papan reklame, serta menjadi sponsor pada event-event tertentu

  1. People

Samsung mempekerjakan tenaga kerja yang berkualitas daan profesional dan tidak heran membayar dengan bayaran yang mahal,yang ini disebabkan karena produk Samsung dikenal sebagai produk yang selalu memberikan inovasi-inovasi baru terhadap produknya.

  1. Procces

Pembuatan produk Samsung melewati berbagai tahap,yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kepuasan konsumen . Dan sejatinya produk Samsung dibuat oleh tenaga mesin yang sangat canggih untuk memudahkan para tenaga kerja . Dan dalam produk Samsung apabila produk tersebut ingin diluncurkan, maka pihak Samsung terlebih dahulu melakukan uji pakai agar produk yang dia buat dapat dikenang oleh konsumen itu sendiri.

  1. Physical Evidence

Bukti fisik yang kita sering temui dari produk Samsung adalah alat-alat elektronik dan yang menjadi daya tarik dari konsumen adalah produk-produk Gadget khususnya Handphone. Samsung tiap tahunnya selalu mengeluarkan Handphone dengan teknologi terbaru. Di tahun 2017 ini saja Samsung sudah merilis produk handphone high-end yaitu Samsung Galaxy S8 dan S8 plus lalu Samsung Galaxy Note 8 yang dibuat untuk menandngi produk handphone dari merk Apple

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan  

Samsung merupakan salah satu merek terkenal yang mengedepankan teknologi terbaru ingin menyaingi perusahaan terkenal di dunia. Produk unggulan Samsung banyak digemari dan diinginkan oleh konsumen sehingga bisa disimpulkan bahwa Samsung telah berhasil dalam melakukan inovasi baru dalam bisnisnya.

3.2 Saran

Penanganan khusus masalah modal yang digunakan untuk menciptakan produk baru agar perusahaan tidak mengalami kerugian, dapat berdiri, dan tetap dapat berinovasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi_pemasaran

marketingthanks.blogspot.com/2012/03/strategi-pemasaran-samsung.html

Manajemen Pemsaran,Kotler

Makalah Ekonomi Komoditas dan Komodifikasi

MAKALAH INDIVIDU

 SOSIOLOGI EKONOMI

KOMODITAS DAN KOMODIFIKASI

 

 

Disusun Oleh :

 

Nama : Hary Ardiansyah Rachman

NIM : 2016051978

Ruang : 609

 

 

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS PAMULANG

2017


KATA PENGANTAR

 

Assalamualaikum Wr.Wb……

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Semesta Alam yang mana telah melimpahkan taufiq, beserta hidayah-Nya sehingga atas kuasa dari-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Tugas Kelompok Sosiologi Ekonomi yang berjudul “Komoditas dan Komodifikasi” ini dengan tepat waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan Makalah ini yaitu kepada Ibu Lilis Suryani selaku Dosen Sosiologi Ekonomi kelompok yang ikut aktif dalam menyelesaikan Makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Kelompok kami yaitu Mata Kuliah Sosiologi Ekonomi. Penulisan Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang “Komoditas dan Komodifikasi” yang dimana disini hanya sedikit dari sebagian pengetahuan kami yang dikumpulkan menjadi sebuah makalah dan berbagai sumber ilmu yang kami dapat.

Dan semoga dengan terselesaikannya Makalah ini, dapat membuat yang membaca makalah ini terkesan dan sekiranya dapat memperluas ilmu pengetahuan kita. Semoga makalah ini juga bisa bermanfaat untuk kalian semua.

 

 

 

Pamulang, 06 April 2017

 

 

 

 

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………. ii

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………… iii

BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………………………………….. 4

1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………….. 4

1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………………….. 5

1.3. Tujuan ……………………………………………………………………………………… 6

BAB II : PEMBAHASAN …………………………………………………………………………… 7

2.1. Definisi Komoditas dan Komodifikasi ………………………………………….. 7

2.2. Bentuk – Bentuk Komodifikas ……………………………………………………… 8

2.3. Dampak Positif dan Negatif Komodifikasi …………………………………….. 9

2.4. Contoh – Contoh Dampak Positif dan Negatif ……………………………….. 10

2.5. Jenis – Jenis Komodifikasi …………………………………………………………… 11

BAB III: PENUTUP……………………………………………………………………………………. 13

3.1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………….. 13

3.2. Saran ………………………………………………………………………………………… 13

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………….. 14

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

  • Latar Belakang

Ekonomi politik media merupakan kegiatan media dalam menjalankan fungsi-fungsi ekonomi serta politiknya, dengan kata lain media sebagai instansi ekonomi juga instansi politik. Merujuk dari pendapat Mosco, ekonomi politik merupakan hubungan kekuasaan (politik) dalam sumber-sumber ekonomi yang ada di masyarakat. Namun demikian bila dikaitkan dengan media, maka ada 3 konsep yang harus dipahami, yakni : Komodifikasi, Spasialisasi dan Strukturisasi.

Komodifikasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan barang dagangan atau dengan kata lain merubah sesuatu yang bernilai guna menjadi nilai tukar (uang). Jika dihubungkan dengan aktifitas media maka komodifikasi merupakan upaya untuk menjadikan segala sesuatunya (barang dagangan) untuk meraup keuntungan. Tentunya konteks barang dagangan disini, segala hal yang terkait dengan isi media, yakni :

  • Isi media (seperti program-program acara dari berbagai dimensi)
  • Audience/pemirsanya (yakni sebagai komoditas yang menaikkan rating, sehingga rating tersebut yang akan mengundang para pengiklan)
  • Iklan (jelas merupakan sumber keuntungan terbesar bagi media, karenanya semua aspek pendukung dikerahkan untuk memperoleh keuntungan dari pengiklan)

Pemahaman : Fenomena yang terjadi pada dunia media kita saat ini adalah segala macam bentuk atau konten media selalu dikomodifikasikan. Salah satu contoh proses komodifikasi di media televisi adalah dari pola konsumsi media massa yang juga dibentuk oleh kerjasama “pengusaha” media dan pengusaha lain. Tayangan Akademi Fantasi Indosiar (AFI) , Indonesian Idol, Kawasan Dangdut Indonesia (KDI) dan bermacam-macam kuis interaktif televise lainnya merupakan “hasil kerja sama” antara pengusaha media televisi dan pengusaha jaringan selular. Karena tujuan usaha mereka adalah mendatangkan profit, maka isi siaran media massa digunakan untuk menciptakan “pasar” bagi perusahaan jaringan selular melalui penggunaan Short Message Service (SMS). Dengan kata lain dalam proses ini, audience kembali dijual untuk meraup keuntungan.

Namun di Negara maju khalayak memiliki kekuatan besar yakni dapat menekan atau memboikot suatu program atau iklan yang ditampilkan di media massa. Dengan demikian khalayak tidak semena-mena dapat “dijual” oleh media. Seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga di Jepang yang tidak mau pola makan anaknya dikendalikan pengusaha Mc Donald. Mereka melakukan demo di outlet-outlet McDonald untuk memprotes iklan McDonald di televise yang memberikan hadiah bila membeli “paket” makanan dan minuman tertentu di outlet Mc Donald. Karena selain pola konsumsi media yang dikendalikan oleh pengusaha media, pola konsumsi masyarakat di bidang-bidang lain juga dikendalikan oleh media, misalnya: Pola konsumsi Hand Phone atau Fast Food.

Asumsi mengapa proses komodifikasi begitu mengakar pada media karena, media hanya dapat dimiliki oleh pemilik modal kuat atau dengan kata lain untuk mendirikan sebuah media diperlukan biaya yang sangat besar sehingga bila kebutuhan modal terpenuhi maka pemulihan keuntungan akan dilakukan sebesar-besarny

Komoditas merupakan sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka. Secara lebih umum, komoditas adalah suatu produk yang diperdagangkan, seperti valuta asing, instrumen keuangan hal tersebut juga dikarenakan adanya persaingan media.

  • Rumusan Masalah
    1. Definisi Komoditas dan Komodifikasi ?
    2. Menjelaskan bentuk-bentuk Komodifikasi ?
    3. Menyebutkan dampak-dampak positif dan negative dan serta contohnya ?
    4. Menyebutkan jenis-jenis Komodifikasi ?
  • Tujuan Penelitian
  • Untuk menjelaskan dan menyebutkan bentuk-bentuk,dampak positif dan negatif serta jenis jenis Komodifikasi
  • Memahami definisi Komoditas dan Komodifikasi
  • Mengetahui contoh – contoh dampak negative dan positif Komodifikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

  • Definisi Komodifikasi dan Komoditas

Produk media tidak pernah dapat dilepaskan dari proses produksinya. Proses produksi dan produk media (teks media) selalu berada pada satu garis lurus dimana kepentingan-kepentingan dalam institusi media bertarung dan beradu didalamnya. Tentunya, kepentingan-kepentingan yang beradu dalam suatu institusi media akan sangat mempengaruhi pada setiap tahap pembuatan sebuah teks 144 media. Mulai dari konsep produk, isu dan ideologi yang diangkat, genre, produksi, hingga pada pemilihan jam tayang siaran pada media penyiaran atau halaman pada media cetak. Dan yang terpenting dalam produksi teks media adalah pemilihan simbol atau tanda atau kode yang digunakan sebagai representasi dari kepentingan-kepentingan (ekonomi dan politik) serta ideologi ideologi lainnya.Karena penggunaan simbol-simbol/kode-kode inilah maka teks media sendiri merupakan arena pertarungan makna yang menimbulkan praktik-praktik komodifikasi (Golding dan Murdock, 1992: 18).

Dalam ekonomi politik media,komodifikasi adalah salah satu bentuk penguasaan media selain strukturasi dan spasialisasi.Proses komodifikasi erat kaiannya dengan produk, sedangkan proses produksi erat dengan fungsi atau guna pekerjanya, pekerja telah menjadi komoditas dan telah dikomodifikasikan oleh pemilik modal, yaitu dengan mengeskploitasi dalam pekerjaan.Hal ini hanya satu bagian saja dari proses produksi. Maka dari itu komodifikasi tak lain juga sebuah bentuk komersialisasi segala bentuk nilai dari buatan manusia.

Dalam industri budaya, selain komodifikasi yang memperlakukan produk-produk sebagai komoditas yang untuk diperdangagkan,juga cenderung terjadi standarisasi dan masifikasi.Standarisasi berarti menetapkan kriteria tertentu yang

memudahkan produkproduk industri budaya itu mudah dicerna oleh khalayaknya.Adapun masifikasi berarti memproduksi berbagai hasil budaya dalam jumlah massal agar dapat meraih pangsa pasar seluas-luasnya. Dalam perkembangan 145 industri ini akhirnya menghasilkan apa yang disebut dengan budaya populer (Lukmantoro, 2004).Konsep berbeda mengenai komodifikasi, juga ditulis oleh Vincent Mosco dalam bukunya berjudul “The Political Economy of Communication” (1996),

Komodifikasi merupakan pemanfaatan isi media dilihat dari kegunaannya sebagai komoditi yang dapat dipasarkan. Komodifikasi dapat diasumsikan sebagai proses transformasi barang dan jasa dari nilai gunanya menjadi komoditas yang berorientasi pada nilai tukarnya di pasar, karena nilai tukar berkaitan dengan pasar dan konsumen, maka proses komodifikasi pada dasarnya adalah mengubah barang/jasa agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Pada proses transformasi dari nilai guna menjadi nilai tukar, dalam media massa selalu melibatkan para awak media, khalayak pembaca, pasar, dan negara apabila masing-masing di antaranya mempunyai kepentingan.

Komoditas adalah sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka. Secara lebih umum, komoditas adalah suatu produk yang diperdagangkan, termasuk valuta asing, instrumen keuangan dan indeks.

Karakteristik dari komoditas yaitu adalah harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar bukannya ditentukan oleh penyaluur ataupun penjual dan harga tersebut adalah berdasarkan perhitungan harga masing – masing pelaku komoditas contohnya adalah (namun terbatas pada) : mineral, dan produk pertanian serta biji besi, minya, ethanol, gula, kopi, aluminium, beras, gandum, emas, berlian atau perak, tetapi juga ada yang disebut produk “commoditized” (tidak lagi dibedakan berdasarkan merk) seperti computer.

  • Bentuk – Bentuk Komodifikasi

Bentuk-bentuk Komodifikasi ada 3 macam :

  1. Komoditas Isi Media : Proses komodifikasi pada komunikasi melibatkan pesan-pesan dari sumber data sampai sistem pemikiran dan menjadi produk dan dapat dipasarkan.Misalnya paket produk yang dipasarkan oleh media dengan cara pemuatan penulisan seorang penulis, artikel lain dan iklan dalam suatu paket yang bisa Dari sudut pandang modal komodifikasi isi media dipengaruhi oleh 146 penciptaan nilai surplus atau keuntungan. Isi media dibuat sedemikian rupa sehingga mendatangkan keuntungan bagi pemilik modal.
  2. Komoditas Khalayak : Menurut garnham, sebagai institusi ekonomi media massa memiliki dua peran yaitu sebagai peran langsung pencipta surplus melalui produksi dan pertukaran komoditas. Dan tidak langsung melalui periklanan dalam penciptaan nilai surplus melalui sektor lain komoditas. Pengiklan juga berperan dalam menentukan isi media, sehingga menciptakan khalayak sebagai komoditas, dengan begitu khalayak dibawa kepada
  3. Komoditas Pekerja : Karakteristik produksi media menekankan dimensi kreatifitas individual. Inilah yang membedakan antara sektor industri media dengan sektor industri industri Industri media membutuhkan tingkat pemikiran konseptual yang umumnya tinggi, sehingga karakteristik pekerjanya berbeda dengan industri lain yang pekerjanya dapat dibedakan antara tenaga kerja kasar dan tenaga ahli. Pembedaan ini terjadi dalam proses komodifikasi yang pada akhirnya menghasilkan kelas managerial yang merupakan bagian dari pemilik modal atau mewakili kepentingannya.

 

  • Dampak Positif dan Negatif

Dampak positif :

Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yang mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi. Lebih lanjut lagi dampak positif misalnya, adalah:

  1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
  2. Terjadinya industrialisasi
  3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat
  4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu   menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.
  5. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi

Dampak Negatif :

Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara Lain :

  1. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai .
  2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental .
  3. Penyalahgunaan Fungsi bebasnya setiap orang mengakses ataupun menggunakan teknologi, maka dengan mudah juga terjadi penyalahgunaan fungsi dari teknologi tersebut.
  4. Pemborosan Biaya Teknologi yang tidak akan ada habisnya, akan membuat para penggunanya tidakpernah puas sehingga perlu biaya untuk selalu mengupdate teknologi yangmereka miliki ataupun penggunaan teknologi komunikasi yang makin meluas juga diikuti penambahan biaya.
  5. Global Warming pengalihan kinerja manusia ke mesin tentu makin menyebabkan polusi udara sehingga memperparah pemanasan global, namun akhir akhir para produsenteknologi telah memproduksi segala kebutuhan teknologi yang di imbangi dengan pelestarian alam dan ramah lingkungan.
    • Contoh –Contoh Dampak Positif Negatif

􀂙 Contoh dari dampak positif :

Sebagai contoh saya mengambil dari budaya yang ada sekarang misalnya Saja perkembangan pada pengetahuan teknologi. Sekarang teknologi bukan lagi jadi bahan yang tabu di masayarakat umum dengan kemajuan teknologi semua dapatdengan mudahnya di selesaikan. Sebagai contoh penggunaan gadget, laptop dan lain sebagai nya, dengan gadget dan laptop kita dapat mengetahui informasiapapun,kapanpun dan dimanapun dengan mudah, dengan koneksi intenettentunya.

􀂙 Contoh dari dampak negatif :

Dari contoh dampak positif diatas dapat kita artikan juga sebagai dampak negatif di karenakan jika dalam penggunaan teknologi itu tidak benar tentunya akan menjadi sangat berbahaya. Sebagai contoh yaitu, penipuan, perjudian, kejahatan dunia maya dan lain sebagainya. Oleh karena itu kitasebagai manusia haruslah selektif dalam memilih hal yang dapat merugikandan juga menguntungkan serta dapat berdampak positif dan juga negatif. Sedangkan ciri dari komodifikasi itu sendiri adalah adanya perubahan format yang menyesuaikan dengan keinginan konsumen. Konsumen atau khalayak menjadi tujuan utama, atau bahkan satu-satunya.Dengan menjangkau khalayak sebanyak-banyaknya diharapkan bisa mendatangkan keuntungan sebanyak – banyaknya.

  • Jenis-Jenis Komodifikasi

Dan adapun Jenis-jenis komodifikasi dalam ekonomi politik media antara lain adalah :

  1. Komodifikasi isi yang melibatkan transformasi pesan agar pesan lebih diterima oleh pasar (marketable). Misalnya,surat kabar,berita lebih memperhitungkan nilai berita agar bisa diterima oleh pasar.
  2. Komodifikasi Isi (Content Commodity) Ekonomi politik memperluas lebih lanjut analoginya dengan memeriksabagaimana hubungan antara modal dan para penonton pada titik penerimaan yang dilakukan diatas perluasan peyiaran komersial.

Komodifikasi khalayak terbagi menjadi 2 yaitu :

􀁸Komodifikasi Intrinsik : Komodifikasi yang melekat secara langsung dari

program atau acara yang dibuat oleh media. Upaya untuk mengetahui karakteristik khalayak,dan keinginan spesifik dari masing-masing khalayak.Komodifikasi ini membutuhkan prosedur dan ukuran untuk menentukkan secara akurat disemua tahapan produksi, pertukaran dan konsumsi.

􀁸Komodifikasi Ekstensif : Proses komodifikasi yang terjadi dan mengalami perluasan melibatkan institusi pendidikan, pemerintah, budaya, telekomunikasi dsb. Komodifikasi ini memasukkan transformasi dari ruang umum menjadi kepemilikan privat seperti untuk mall dsb. Komodifikasi ini terutama diwujudkan lewat iklan-iklan komersial.

  1. Komodifikasi Pekerja (Labour Commodity) Transformasi proses kerja dalam kapitalisme.Buruh merupakan kesatuan konsep dari pembuahan, atau kekuatan invasi, imagine dan pekerjaan desain dan pelaksanaan, atau kekuatan untuk melaksanakannya.Dalam proses komodifikasi, tindakan modal untuk memisahkan konsepsi dari eksekusi, keterampilan atau skill dari kemampuan untuk

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

  • Kesimpulan

Komodifikasi merupakan istilah baru yang mulai muncul dan dikenal oleh para ilmuan sosial.Komodifikasi mendeskripsikan cara kapitalisme melancarkan tujuannya dengan mengakumulasi kapital, atau menyadari transformasi nilai guna menjadi nilai tukar.Komoditas dan komodifikasi adalah dua hal yang memiliki hubungan obyek dan proses,dan menjadi salah satu indikator kapitalisme global yang kini tengah terjadi. Komodifikasi merupakan bentuk transformasi dari hubungan yang awalnya terbebas dari hal-hal yang sifatnya diperdagangkan, menjadi hubungan yang sifatnya komersi

Komoditas yaitu sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka. Secara lebih umum, komoditas adalah suatu produk yang diperdagangkan, termasuk valuta asing, instrumen keuangan dan indeks.

Karakteristik dari Komoditas yaitu harga adalah ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar bukannya ditentukan oleh penyalur ataupun penjual dan harga tersebut adalah berdasarkan perhitungan harga masing-masing pelaku Komoditas contohnya adalah (namun tidak terbatas pada) : mineral dan produk pertanian seperti bijih besi, minyak, ethanol, gula, kopi, aluminium, beras, gandum, emas, berlian atau perak, tetapi juga ada yang disebut produk “commoditized” (tidak lagi dibedakan berdasarkan merek) seperti komputer

  • Saran

Dengan adanya Komoditas dan komodifikasi maka produk yang dihasilkan dari komoditas dan komodifikasi menjalani  standarisasi dan masifikasi.Sehingga dapat membuat produk yang berkualitas tinggi.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://www.google.co.id/m?q=makalah+tentang+komoditas+dan+komodifikasi

id.wikipedia.org/wiki/komoditas

http://blo3cyber.blogspot.com/2014/12/komodifikasi.html

e-journal.uajy.ac.id/../1SOSO3145.pdf

 

 

 

Daftar menjadi agen pulsa murah Propana Reload

Terima pendaftaran Agen pulsa Propana Reload, DIFA PULSA, Gayatri Reload dan Ventura Payment System

Cek harga di http://www.propanareload.com untuk Propana Reload

http://www.gayatri.id untuk Gayatri Reload

http://www.venturapayment.com untuk VPS

Cukup ketik Nama.Asal.NoHP kirim ke 081807934680

CONTOH : AndiCell.081234567890.Semarang kirim ke 081807934680

GRATIS BIAYA PENDAFTARAN !!!

FULL BIMBINGAN

Mari memulai berwirausaha sejak dini 👍👍👍

Buat Blog di 2017 ? Gak ketinggalan jaman tuh !

Waktu SMP pas kelas 7/8 an gua udah buat Blog sih walaupun itu tugas buat disuruh blog ( waktu itu pake domain blogspot.com ),karena masa itu gua belom bisa memaksimalkan blog dan boleh dibilang main-main lalu blog yg udah dibuat terpaksa gua hapus

     Singkat cerita tujuan gua buat blog lagi di tahun 2017 ( udah ketinggalan jaman banget buat blog tahun 2017 ) tapi terserah kalian dah ya apa boleh buat biasanya kalo ada sesuatu atau hal yg menarik pasti akan gua upload di media sosial seprti fb,twitter daan sesekali abadikan momen di instagram,gua harap sih kalau di blog ini kan bisa diliat sama orang lain dan ada manfaatnya juga toh. Ya oke disini gua usahakan post sekali tiap minggunya walaupun diselipkan kesibukan yang tiada habisnya.

Kalau artikel atau post gua kurang menarik atau ada yg mau bertanya,tinggal komen aja dan satu lagi kalau ada masukkan,kritik,saran juga boleh asal jangan SARA ya 🙂

Perjalanan Hidup

Lahir

Gua saat ini sudah menginjak umur 19 tahun ( kelahiran tahun 1997 akhir ) kala waktu itu negara kita tercinta ini lagi bergejolak ,apa yang terjadi? ya Krismon ( Krisis Moneter ) pada saat terjadinya Krismon . Dimana pada tahun segitu gua belom bisa inget apa-apa.

So,gua mengenyam pendidikan kaya orang-orang lainnya ( 12 tahun ) tapi gua TK waktu itu dan PAUD belom ada. Gua lulus SMA tahun 2016 di SMA di Jakarta yaitu SMAN 66 Jakarta. yap disitu gua banyak menemukan pembelajaran yang kata orang-orang masa SMA adalah masa yang paling indah. pas lulus SMA gua sempet bingung mau masuk jurusan mana di kuliah,Gagal di SBMPTN menjadi titik awal kebangkitan gua,sempet ada temen yg bilang “ikut sbm lagi aja tahun depan” buat apa istilanhnya gitu ngulur-ngulur kuliah , kuliah aja memakan waktu 4 tahun apalagi nunda setahun jadi 5 tahun,yaudh gua nyari PTS ya gua ketemu jodoh PTS di kawasan Pamulang. Ada test juga disana ya alhamdulillah gua lulus test tersebut

Sekarang gua kuliah mulai menginjak semester 3,alias masih ada 6 semester lagi > Semoga aja lulus kuliah di waktu yang ditentukam. Aamiin Ya Robb

Ya segitu dulu perjalanan hidup ane

Bye !