MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN
VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN

Materi Kuliah
Metodologi Penelitian

Kelompok 8:

1. Hary Ardiansyah Rachman 2016051978
2. Muhammad Yuridni Alyazid 2016053296
3. Muhammad Rizal Firmasyah 2016052045

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2018

 

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan hidayah-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “Variabel, Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian” dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Makalah dengan judul “Variabel, Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian” adalah salah satu syarat untuk melengkapi nilai pada mata kuliah Metodologi Penelitian di Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah membimbing untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih banyak kekurangan. Karena makalah ini disusun dan diselesaikan berdasarkan kemampuan penulis. Penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing sebagai masukan yang bersifat membangun dan menyempurnakan makalah ini. Demikan makalah ini disusun, semoga dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.

Tangerang, 29 Oktober 2018

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan Pembahasan 4
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1. Definisi Variabel 6
2.2. Macam-Macam Variabel Penelitian 7
2.3. Definisi Populasi 8
2.4. Definisi Sampel 8
2.5 Teknik Sampling Penelitian 10
BAB 3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan 13
3.2. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Jika ada pertanyaan tentang apa yang kita teliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara teoritis variabel penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel ini menjadi sangat penting dalam berbagai metode penelitian, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Karena tidak mungkin peneliti melakukan penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang menyebabkan kita lupa mengenai apa dan seperti apa variabel serta apa saja jenis variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang menjadi pertanyaan itulah sebabnya perlu dibahas lebih lanjut mengenai variabel yang akan menjadi suatu hal yang sangat penting.
1.2 Rumusan masalah
Masalah-masalah yang akan di pecahkan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa definisi variabel dalam suatu penelitian?
2. Apa saja macam-macam variabel dalam penelitian
3. Apa pengertian populasi dalam suatu penelitian?
4. Apa pengertian sampel dalam suatu penelitian ?
5. Bagaimana teknik penyusunan sampling dalam penelitian?
6. Bagaimana dan kapankah menentukan jumlah sampling?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Menjelaskan definisi variabel dan penggunaannya di dalam penelitian.
2. Menjelaskan macam-macam variabel dalam penelitian.
3. Menjelaskan definisi populasi dalam penelitian.
4. Menjelaskan definisi sampel dalam penelitian.
5. Menjelaskan teknik penyusunan sampling penelitian.
6. Menjelaskan kapan jumlah sampling ditentukan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Variabel
Sebagian besar para ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasikan dalam suatu penelitian. Selain itu, beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Dari dua pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa variabel penelitian meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.
Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoritis suatu penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya. Variabel-variabel yang ingin digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasi, dan diklasifikasikan. Jumlah variabel yang digunakan bergantung pada luas serta sempitnya panelitian yang akan digunakan
Dalam ilmu-ilmu eksakta, variabel-variabel yang digunakan umumnya mudah diketahui karena dapat dilihat dan divisualisasikan. Tetapi, variabel- variabel dalam ilmu sosial, sifanya lebih abstrak sehingga sukar dijamah secara realita. Variabel-variabel ilmu sosial berasal dari suatu konsep yang perlu diperjelas dan diubah bentuknya sehingga dapat diukur dan dipergunakan secara operasional. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan variabel sebagai berikut:
• C.M. Charles (2010)
Variabel didefinisikan sebagai “characteristics that tend to differ from individual to individual , though any two or more idividuals may have the same variabel trait or measure”. Maksudnya adalah variabel merupakan karakteristik yang cenderung berbeda dari individu ke individu, meskipun ada dua atau lebih individu mungkin memiliki sifat variabel yang sama.

• Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Variabel adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variabel. Dengan demikian, variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
Jadi, Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh seorang peneliti dengan tujuan untuk dipelajari sehingga didapatkan informasi mengenai hal tersebut dan ditariklah kesimpulan.
Pada dasarnya banyaknya variabel sangat tergantung oleh sederhana atau runtutnya penelitian. Semakin sederhana rancangan penelitian, maka akan semakin sederhana pula variabelnya dan sebaliknya.

2.2 Macam-Macam Variabel Penelitian
Macam-macam variabel penelitian adalah sebagai berikut:
1. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas. Menurut fungsiya, variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau terpengaruhi karena adanya variabel lain (variabel bebas).
2. Variabel independen (variabel bebas), yaitu kondisi-kondisi atau karakteristik- karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang di obeservasi. Karena fungsinya, variabel ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel
lain (variabel terikat).
3. Variabel intervening, yaitu variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati atau diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela, karena terletak diantara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga bebas tidak langsung mempengaruhi variabel terikat.
4. Variabel Moderator yaitu variabel bebas kedua, hal ini dikarenakan varibel ini mempengaruhi (bisa memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
5. Variabel kontrol (variabel kendali), yaitu variabel yang berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain yang tidak diteliti agar tidak mempengaruhi variabel yang diteliti. Variabel kontrol sering digunakan saat melakukan penelitian komparatif.

2.3 Definisi Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekadar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu. Dalam penelitian populasi dibedakan menjadi dua, yaitu: Populasi secara umum dan populasi target (target population). Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keterbelakukan kesimpulan penelitian kita.
Contoh:
– Populasi umum adalah seluruh dosen di Universitas Pamulang
– Populasi targetnya adalah seluruh dosen Pascasarjana di Universitas Pamulang.
– Maka hasil penelitian kita tidak berlaku bagi dosen di luar Program Pascasarjana Universitas Pamulang.
Orang, benda, lembaga, organisasi tersebut yang menjadi sasaran penelitian merupakan anggota populasi. Anggota populasi yang terdiri atas orang- orang biasa disebut dengan subjek penelitian, sedangkan anggota penelitian yang terdiri dari benda-benda atau bukan orang sering disebut dengan objek penelitian.

2.4 Definisi Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi berjumlah besar, sehingga peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena adanya keterbatasan seperti keterbatasan tenaga, biaya, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sampel yang diambil haruslah bersifat representatif terhadap seluruh populasi. Apabila sampel tidak representatif, maka kesimpulan yang diambil peneliti dalam penelitiannya tersebut menjadi tidak tepat. Beberapa hal yang harus diketahui sehubungan dengan sampel, sebagai berikut:
1. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sampel
• Mempunyai sifat yang dimiliki oeh populasi. Apabila populasi dicirikan oleh warna, dimensi, dan kekerasan bahan maka sampel juga dicirikan oleh hal yang sama.
• Mewakili populasi. Apabila dari sejumlah anggota populasi sesudah dipertimbangkan cukup diambil sebuah sampel, maka hasil pengujian sampel tersebut akan mewakili seluruh anggota populasi.
• Dapat digunakan untuk menggeneralisasi hasil analisis. Berkaitan dengan keterangan di atas, maka hasilnya akan berlaku untuk seluruh anggota populasi.

2. Tujuan pengambilan sampel
• Untuk mereduksi jumlah objek yang akan diteliti. Hal ini akan lebih bermanfaat apabila cara pengujian objek dilakukan hingga rusak.
• Untuk membatasi jumlah populasi bahkan wilayah populasi, berusaha untuk membuat generalisasi hasil analisis.
• Berusaha untuk mempersingkat waktu, memperkecil dana, ataupun tenaga.

3. Tahapan pengambilan sampel
• Mengidentifikasi populasi yang akan diamati.
• Menetukan kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa.
• Menentukan teknik atau metode sampling yang tepat.
• Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data).
• Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling.

4. Menetukan ukuran sampel
Anggota sampel diambil melalui teknik-teknik pengambilan sampel. Jumlah anggota sampel ini sering dinyatakan sebagai ukuran sampel. Jumlah sampel yang diambil diharapkan representatif terhadap jumlah anggota populasi itu sendiri. Jika jumlah populasi ada 500 orang maka hasil penelitian tersebut akan berlaku bagi 500 orang tersebut tanpa ada kesalahan. Sehingga jika tidak ingin ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 500 orang. Dengan demikian, semakin besar jumlah sampel (mendekati jumlah populasi) maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya.
Berapa jumlah sampel yang paling tepat dalam penelitian ? Jawabanya tergantung pada tingkat ketelitian yang diinginkan. Tingkat ketelitian yang diinginkan sering tergantung pada faktor-faktor seperti biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Semakin besar tingkat ketelitian maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan dan sebaliknya.

2.5 Teknik Sampling Penelitian
Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling.

Tabel macam-macam teknik sampling

Teknik Sampling
Probability sampling Nonprobability sampling
1. Simple random sampling.
2.Proportionate stratified random sampling.
3.Disproportionate stratified random sampling.
4. Cluster sampling. 1. Sampling sistematis.
2. Sampling kuota.
3. Sampling insidental.
4. Purposive sampling.
5. Sampling jenuh
6. Snowball sampling
1. Probability sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Jenis-jenis teknik probability sampling adalah sebagai berikut:
• Simple random sampling
Simple random sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa melihat strata yang ada dalampopulasi itu. Cara ini dilakukan jika anggota populasi dianggap homogen.
• Proportionate stratified random sampling
Proportionate stratified random sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel yang jika anggota populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Misalnya suatu perusahaan mempekerjakan pegawai yang berlatar belakang pendidikan berbeda-beda, maka populasi pegawai di perusahaan dikatakan berstrata.
• Disproportionate stratified random sampling
Disproportionate stratified random sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel jika populasinya bestrata, namun kurang proporsional.
• Cluster sampling
Cluster sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel jika obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya sumber datanya adalah penduduk dari suatu benua atau negara.

2. Nonprobability sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Jenis-jenis teknik nonprobability sampling adalah sebagai berikut:
• Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan anggota populasi yang telah diberikan nomor urutan. Misalnya anggota populasi terdiri dari 50 orang. Kemudian semua anggota populasi itu diberi nomor urut dari 1 sampai 50. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan bilangan tertentu.
• Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang bercirikan tertentu sampai memenuhi jumlah kuota yang dikehendaki. Misalnya akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di suatu daerah. Jumlah sampel yang ditentukan adalah 300 orang. Jika dalam pengumpulan data belum didasarkan atas 300 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai karena belum memenuhi kuota yang telah ditentukan di awal yaitu 300 orang.
• Sampling insidental
Sampling insidental adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Bila dipandang sampel yang diketemukan secara tidak sengaja ditemui cocok sebagai sumber data maka sampel tersebut akan diambil oleh peneliti.
• Purposive sampling
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya ingin meneliti kondisi pendidikan di Indonesia, maka sumber datanya harus seorang ahli pendidikan. Sampel ini sangat cocok untuk penelitian kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
• Sampling jenuh (sensus)
Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang jika semua anggota populasi digunakan sebagi sampel. Hal ini dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil (kurang dari 30).
• Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlahnya semakin lama semakin membesar seperti bola salju yang menggelinding

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah kami mengenai “Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel dan Teknik Sampling Penelitian” maka kami menyimpulkan :
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pengukuran variabel penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 skala pengukuran, yaitu : skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala ratio. Variabel penelitian dibedakan menjadi : variabel independen, variabel dependen,variabel moderator, variabel intervening dan variabel control.
Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Teknik sampling dibedakan menjadi probability sampling dan nonprobability sampling.

4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami mengharapkan agar makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca mengenai variable penelitian, populasi dan sampel dan Teknik Sampling Peneltian .Demikian isi dari makalah ini, jika ada kesalahan kami mohon maaf. Terimakasih

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

https://salamadian.com/teknik-pengambilan-sampel-sampling/

Tinggalkan komentar